Walah, Saksi yang Dihadirkan Jaksa Malah Bantah Dirinya sebagai Pelapor Ahmad Dhani
Surabaya (SI Online) – Ada yang lucu sekaligus menggelikan dari sidang kasus ujaran kebencian dengan terdakwa Ahmad Dhani di Surabaya. Rudi Rosadi, saksi pertama yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) justru menyampaikan keterangan ia bukanlah pelapor ataupun pemberi kuasa untuk melapor.
“Saya bukan pelapor maupun pemberi kuasa melapor tapi hanya sebagai kordinator orator saja, sehingga saya tidak tahu pasal apa yang dilaporkan ke saudara Ahmad Dhani,” kata Rudi saat memberikan keterangan di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa 5 Maret 2019.
Keterangan Rudi ini sekaligus mencabut keterangannya dalam BAP yang menyebutkan bagian dari pelapor.
Dalam persidangan ini, Ketua Tim Penasihat Hukum Ahmad Dhani, Aldwin Rahadian, menanyakan kepada Rudi apakah sudah melihat video vlog yang diputar di ruang sidang dan meminta menunjukkan kata-kata yang menyebut ‘pendemo idiot’.
Mendengar pertanyaan penasihat hukum terdakwa, saksi kemudian langsung meralat keterangannya dengan menyebut memang tidak ada kata-kata tersebut. “Ya memang tidak ada,” katanya menjawab pertanyaan penasihat hukum.
Pada kesaksian itu, saksi Rudi Rosadi juga mengakui jika tidak mengetahui siapa yang menyebar video Ahmad Dhani pada peristiwa gerakan #2019GantiPresiden.
“Saya tahunya di WA Grup Bela NKRI dan saudara Ahmad Dhani bukan anggota grup, jadi saya tidak tahu siapa yang menyebar vlog tersebut,” ucapnya.
Aldwin lagi-lagi kembali menanyakan kepada saksi terkait dengan keabsahan hukum Koalisi Bela NKRI, apakah memiliki legalitas hukum, seperti izin dari Kemenkumham dan memiliki akta pendirian.
“Memang tidak ada, tapi kalau elemen-elemen yang bergabung ada izinya,” ujarnya.
Karena alasan itulah, Aldwin menyebut, bila pergerakan yang dilakukan Koalisi Bela NKRI adalah ilegal, mengingat apa yang dilakukan Ahmad Dhani dalam gerakan 2019 Ganti Presiden merupakan sah secara konstitusional.
Saat dikonfrontir dengan keterangan saksi, Ahmad Dhani menyebut keterangan saksi Rudi Rosadi tidak benar, dan dirinya merasa penghadangan untuk ikut dalam deklarasi 2019 Ganti Presiden bukan bagian dari demo melainkan sebuah intimidasi.
“Kalau demo itu dari yang lemah ditujukan ke yang kuat, kalau intimidasi itu dari yang kuat ke orang yang lemah. Bahwa apa yang anda lakukan adalah intimidasi,” tegasnya.
Selain saksi Rudi Rosadi, sidang ini juga menghadirkan tiga saksi lain yang ada dalam BAP. Mereka adalah saksi Suhadak, Warga Jalan Demak Barat, Rezza Adriansyah Halid, Warga Kuwukan Sambikerep Surabaya dan Rahmad Kariyawan, “security” Hotel Majapahit.
red: A Syakira
sumber: ANTARA