OASE

Manajemen Waktu Seorang Muslim

Seorang muslim ketika memiliki iman yang benar, maka dia akan memiliki cara bagaimana mengatur dan memanfaatkan waktu, karena dengan itu maka kualitas iman kian hari akan menjadi baik.

Waktu merupakan karunia yang paling berharga yang diberikan Allah Ta’ala kepada makhlukNya. Sehingga dengan waktu pulalah seorang hamba akan memanfaatkan semaksimal mungkin untuk sesuatu yang paling utama yaitu memperbaiki imannya dari hari ke hari.

Diantara cara memperbaiki iman yaitu selalu memperbarui dengan memperbanyak mengucapkan ‘laa ilaaha illallaah’ disebutkan dalam riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, secara marfu’ dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“جَدِّدُوا إِيمَانَكُمْ “، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، وَكَيْفَ نُجَدِّدُ إِيمَانَنَا؟ قَالَ: ” أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ “

Perbarui iman kalian

Ya Rasulullah, bagaimana cara kami memperbarui iman kami?” tanya para sahabat.

Beliau bersabda, “Perbanyaklah mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaah’.”

Orang yang tidak cerdas memanfaatkan waktu-waktu luangnya, oleh al-Qur’an disebut sebagai orang yang merugi.

Allah Ta’ala, berfirman:

أَنْ تَقُولَ نَفْسٌ يٰحَسْرَتٰى عَلٰى مَا فَرَّطتُ فِى جَنۢبِ اللَّهِ وَإِنْ كُنْتُ لَمِنَ السّٰخِرِينَ

“agar jangan ada orang yang mengatakan, Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang mengolok-olokkan (agama Allah),” (QS. Az-Zumar 39: Ayat 56)

Orang merugi adalah orang yang tidak memanfaatkan aktifitasnya untuk kehidupan abadi, yaitu hidup setelah mati. Betapa kita terlalu lalai memanfaatkan aktifitas mulia ini.

Berapa lama kita membaca al-Qur’an atau membaca buku-buku. Bandingkan dengan lamanya kita duduk di warung kopi dan trotoar jalan, sekedar ngobrol, ngerumpi dan menghabiskan waktu luang. Berapa jam kita menonton TV dan tidur. Bandingkan dengan lamanya kita beribadah. Berapa lama pula kita meeting bisnis, bandingkan dengan berapa lama kita duduk di majelis ilmu dan majelis-majelis mengingat Allah. Sungguh banyak waktu yang terlewat sia-sia.

Penyesalan dalam ayat tersebut karena lalai menunaikan kewajiban Allah dan memandang rendah agama Allah. Dua hal tersebut disebabkan waktu yang tidak dimanfaatkan dengan baik atau waktu luang digunakan untuk hal yang tidak baik.

Wallahu a’lam

Abu Miqdam
Komunitas Akhlaq Mulia

Artikel Terkait

Back to top button