Peringati 567 Tahun Pembebasan Kontantinopel, Turki Gelar Shalat Subuh Berjamaah
Istanbul (SI Online) – Turki kembali akan melakukan peringatan pembebasan Konstantinopel. Peringatan 567 tahun jatuhnya Konstantinopel ke tangan Khilafah Turki Utsmani akan dilakukan dengan shalat subuh berjamaah.
Kepala Direktorat Urusan Agama Turki Ali Erbas menyatakan, ia akan mengadakan shalat subuh bagi umat Muslim Turki di alun-alun antara Hagia Sophia dan Masjid Sultanahmet.
“Telah tiba waktunya untuk 29 Mei, hari yang melambangkan penaklukkan. Dengan kehendak Allah kita menaklukkan rumah ibadah yang merupakan simbol penaklukan,” kata Erbas, dikutip di Neos Kosmos, Jumat (29/5/2020).
Ali Erbas juga menyebut akan memimpin shalat Jumat pertama, setelah penutupan masjid, di halaman Masjid Fatih, Istanbul yang bersejarah. Masjid-masjid dengan halaman yang memadai atau area terbuka dipilih dengan kerja sama gubernur.
“Area terbuka, pasar dekat masjid tanpa halaman akan digunakan [untuk shalat],” kata Erbas dikutip di Anadolu Agency.
Kembalinya ke ibadah massal di masjid-masjid akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, sholat Jumat dan ashar akan diizinkan dilakukan berjamaah. Sementara shalat wajib lainnya secara bertahap akan diizinkan dalam beberapa minggu mendatang.
Erbas menekankan orang-orang yang datang ke masjid telah diminta membawa sajadah pribadi mereka dan mengenakan masker. Selain itu, sajadah sekali pakai juga akan ditawarkan untuk digunakan bagi jamaah.
Bagi Turki, 29 Mei diperingati sebagai Penaklukan Konstantinopel. Sultan Muhammad Al Fatih pada 2 Mei 1453 bersama ratusan ribu pasukannya berhasil menaklukkan kota yang sekarang menjadi Istanbul itu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengatakan akan ada lantunan Al-Qur’an dalam doa bersama itu.
Erdogan diduga akan mengumumkan pengalihan kembali fungsi Hagia Sophia menjadi masjid. Sebelumnya Hagia Sophia berfungsi sebagai museum sejak 1935. Berulang kali ada seruan agar tempat ini dibuka kembali sebagai masjid.
Di museum yang awalnya dibangun sebagai katedral Kekaisaran Romawi Timur pada 537 M itu, Erdogan menyarankan Situs Warisan Dunia UNESCO tersebut diubah menjadi masjid kembali.
red: farah abdillah