PA 212 dan GNPF Ulama Gelar Istighosah untuk Kebebasan HRS
Ciputat (SI Online) – Dewan Tanfidzi Nasional Persaudaraan Alumni (PA) 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Front Persaudaraan Islam (FPI) menggelar Istighosah di Pondok Pesantren Al Umm, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (19/6/2021).
Ketua PA 212 Ustaz Slamet Maarif mengatakan, acara zikir dan doa bersama para ulama digelar untuk keutuhan NKRI dan tegaknya keadilan.
“Perjuangan menegakkan keadilan dan kebenaran sekaligus melawan kezaliman telah lama dilakukan, berbagai upaya dan ikhtiar sudah diperjuangkan, bahkan Allah kasih hadiah persatuan di momen 212 di tahun 2016,” kata Slamet dalam sambutannya.
Akan tetapi, lanjut Slamet, perjuangan itu harus dilanjutkan untuk menegakkan keadilan dan menyelamatkan keutuhan NKRI.
Menurutnya, kondisi negeri ini sedang tidak baik-baik saja. “Utang negara semakin menggunung, penegakkan hukum yang sangat mengusik hati kita semua, gejala Islamofobia semakin tinggi, aliran sekuler liberal bahkan komunis juga sangat dirasakan terbuka peluang besar di negara yang kita cintai ini,” jelas Slamet.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua pihak untuk mengetuk pintu langit, meminta pertolongan Allah. “Agar Allah selamatkan bangsa ini dan agar Allah berikan kemenangan kepada pejuang keadilan terutama guru kita bersama dan sahabat-sahabat kita yang saat ini diuji dengan ketidakadilan hukum,” ujarnya.
Ketua FPI Ustaz Awit Masyhuri menambahkan, munajat dilakukan juga untuk mendoakan Habib Rizieq Syihab (HRS) dan kawan-kawan yang saat ini sedang menjalani persidangan.
“Doa yang kita panjatkan untuk guru kita tercinta, Imam Besar Habib Rizieq Syihab yang harapan kita dengan munajat ini mendapatkan pertolongan Allah sehingga pada tanggal 24 nanti divonis bebas tanpa syarat,” harapnya.
“Dan mudah-mudahan kawan-kawan seperjuangan kami, KH Shabri Lubis, Habib Idrus al Habsy, Habib Ali Alatas, Ustaz maman, Ustaz Haris Ubaidilah mereka juga mendapat pertolongan dari Allah,” tambah Awit.
Dalam acara isitighosah tersebut, hadir juga KH Misbahul Anam, KH Nasir Zein, Habib Muchsin Alatas, Ustaz Bernard Abdul Jabbar dan sejumlah ulama dan habaib lainnya.
red: adhila
