DAERAH

Pandemi Harus Disikapi dengan Pendekatan Agama

Bogor (SI Online) – Sekretaris Umum Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) Dr Akhmad Alim Lc MA mengingatkan agar pandemi Covid-19 yang masih berlangsung bisa disikapi dengan menguatkan pendekatan agama.

Ustaz Alim mengatakan, pandemi adalah ujian Allah bagi hambaNya. Maka jika terjadi wabah sikap seorang Muslim harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menurutnya, ada beberapa pendekatan yang harus dilakukan seorang Muslim dalam menghadapi wabah penyakit.

“Pertama dengan memperbaiki hubungan kepada Allah dengan memperbanyak zikir dan doa. Imam Syafii menganjurkan untuk memperbanyak tasbih, artinya memperbaiki hubungan manusia kepada Allah,” kata Ustaz Alim dalam kajian Epidemi Perspektif Islam pada Selasa (22/6/2021).

Dalam upaya mendekat kepada Allah, seorang Muslim juga harus meninggalkan hal-hal yang buruk seperti kesyirikan, kemaksiatan dan kezaliman.

Menurut Ustaz Alim, pendekatan agama ini jarang dibahas oleh para pakar pandemi. Padahal, ini hal yang paling penting dan mendasar.

Selain pendekatan agama, harus juga ada pendekatan lain seperti memperhatikan aspek kesehatan, baik jiwa maupun raga.

Pendekatan berikutnya, kata Ustaz Alim adalah pendekatan edukasi mental. Yaitu menanamkan sikap sabar dan tidak putus asa.

“Pandemi imbasnya meluas, ambruknya ekonomi sehingga kehidupan semakin sulit. Jangankan yang kena Covid, yang tidak kena juga ikut putus asa dengan keadaan yang semakit sulit,” tuturnya.

Untuk menghadapi kondisi tersebut, diperlukan sikap sabar. “Karena sabar adalah vaksinasi yang paling ampuh, sabar itu akan memberikan imunitas jiwa sehingga selalu sehat. Dengan sabar segala urusan akan mampu dihadapi, ujian berat menjadi ringan. Karena orang sabar selalu melihat sisi pahala dari Allah SWT,” jelas Ustaz Alim.

“Bahkan dengan kesabaran orang beriman yang mati karena wabah itu akan syahid. Apapun keadaannya bahkan sampai kematian akibat wabah orang beriman akan mendapatkan kemuliaan, perspektif ini yang harus dibangun,” tambahnya.

Pendekatan selanjutnya adalah tindakan preventif, seperti menjaga jarak dan memakai masker. Juga tidak mendekat ke tempat-tempat terjangkitnya wabah. Bahkan barang-barang seperti gelas dan piring itu dianjurkan untuk ditutup, hal tesebut sesuai yang diperintahkan Nabi dalam hadisnya.

Kemudian pendekatan dalam rangka memperbaiki ketahanan tubuh dengan mengkonsumsi asupan makanan dan buah-buahan yang mengandung vitamin atau minuman ramuan untuk menambah kekuatan imun.

“Pandemi Covid sudah berlangsung selama dua tahun, kita harus sabar, karena sepanjang sejarah memang selalu ada momen terjadinya wabah penyakit. Kita harus meyikapinya dengan cerdas, menganalisisnya dengan ilmu dan bersandar serta berikhtiar sesuai ketentuan Allah SWT,” tandas Pimpinan Pondok Pesantren Mahasiswa dan Sarjana (PPMS) Ulil Albab, UIKA Bogor itu.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button