Militer AS Serang ISIS-K dari Udara
Kabul (SI Online) – Militer Amerika Serikat melakukan penyerangan terhadap kelompok ISIS-K yang mengklaim melakukan pengeboman bandara Kabul. Serangan dilakukan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) dan diklaim telah berhasil membunuh seorang perencana ISIS. Demikian ANTARA memberitakan Sabtu 28 Agustus.
Komando Pusat AS mengatakan serangan tersebut dilakukan di Nangarhar, provinsi sebelah timur Kabul yang berbatasan dengan Pakistan. Tidak disebutkan apakah target serangan itu terlibat dalam ledakan bom di bandara.
“Indikasi awalnya adalah kami membunuh target. Kami tahu tak ada korban dari warga sipil,” kata pihak militer AS tentang serangan drone itu dalam sebuah pernyataan.
Warga Jalalabad, ibu kota Nangarhar, mengatakan mereka mendengar sejumlah ledakan dari serangan udara pada Jumat (27/8) sekitar tengah malam. Namun, belum jelas apakah suara ledakan itu berasal dari drone AS.
Gedung Putih mengatakan beberapa hari mendatang akan menjadi operasi evakuasi AS yang paling berbahaya.
Pasukan Barat yang tengah menjalani misi evakuasi di Afghanistan bersiap menghadapi serangan berikutnya pada Sabtu setelah AS mengeklaim telah membunuh seorang “perencana” ISIS lewat serangan pesawat nirawak (drone).
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan AS yakin masih ada ancaman “spesifik dan kredibel” terhadap bandara Kabul setelah ledakan bom terjadi di salah satu gerbang bandara tersebut.
“Kami tentu siap dan memperkirakan berbagai upaya yang akan datang,” kata Kirby kepada pers di Washington. “Kami tengah memantau ancaman ini, yang sangat spesifik, jelas secara terus menerus.”
Biden sebelumnya mengatakan dia telah memerintahkan Pentagon untuk merencanakan serangan terhadap ISIS-K, afiliasi ISIS di Afghanistan yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman pada Kamis (26/8).
Huruf “K” pada nama ISIS-K merujuk pada “Khorasan”, nama lama wilayah itu. Mereka muncul di Afghanistan timur pada 2014 dan merambah ke wilayah-wilayah lain, utamanya di utara. Kelompok tersebut merupakan salah satu musuh Taliban, juga pasukan Barat.
Seorang pejabat AS mengatakan serangan pesawat nirawak dilakukan terhadap seorang militan ISIS yang merencanakan aksi teror.
Drone yang diterbangkan dari Timur Tengah itu menyerang kelompok militan tersebut bersama seorang anggota ISIS lainnya saat mereka berada dalam sebuah mobil.
Red: Agusdin/ANTARA