KH. Sholeh Iskandar: Ulama Pejuang dan Visioner

Senin, 17 Ramadhan 1446H/17 Maret 2025 menjadi hari istimewa, khususnya di Masjid Ibn Khaldun UIKA Bogor. Silaturahmi dan Buka Puasa bersama Lembaga-Lembaga Serumpun yang diinisiasi oleh Pengurus Yayasan Ibn Khaldun Bogor (YPIKA) yang dinakhodai oleh Dr. H. Didi Hilman, S.H., M.H., M.Pd.I. yang merupakan putra Alm. KH. Sholeh Iskandar.
Acara tersebut menghadirkan para Pimpinan Lembaga-lembaga yang dulunya didirikan oleh Alm. KH. Sholeh Iskandar, seperti Universitas Ibn Khaldun Bogor, Rumah Sakit Islam Bogor, BPRS Amanah Ummah, Pondok Pesantren Pertanian Darul Fallah, Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor, Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI), ICMI Kota Bogor dan Pondok Pesantren Mahasiswa dan Sarjana Ulil Albaab. Lembaga-lembaga ini disebut lembaga serumpun. Selain itu dihadiri oleh tokoh ulama, tokoh masyarakat dan para alumni lembaga-lembaga yang didirikan oleh KH. Sholeh Iskandar.
KH. Sholeh Iskandar adalah salah satu tokoh ulama besar yang pernah dimiliki Indonesia dan telah memberikan kontribusi luar biasa dalam perjuangan mewujudkan kemerdekaan, hal ini dibuktikan dengan peranan beliau dalam perang kemerdekaan dengan pangkat Mayor memimpin pasukan melawan penjajah dan pasca kemerdekaan termasuk pendiri Legiun Veteran RI. Selain itu beliau melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan pembangunan umat, terutama di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, pertanian, dan dakwah.
Beliau lahir di Pasarean, Cibungbulang, Bogor pada 22 Juni 1922 dan wafat pada 22 April 1992. Beliau menempuh pendidikan di beberapa pesantren dan dididik langsung oleh para Kiai, diantara KH. Ahmad Sanusi dari Sukabumi yang telah dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional RI. Beliau sejak muda sudah menunjukkan dedikasi yang luar biasa terhadap agama dan masyarakat.
Sebagai seorang ulama, KH. Sholeh Iskandar memiliki visi yang jauh ke depan, yaitu menciptakan umat yang tidak hanya paham agama (tafaqquh fiddin), tetapi juga mandiri dalam berbagai aspek kehidupan.
Ada dua ayat Al-Qur’an yang beliau populerkan dan menjadi spirit perjuanganya yaitu: “Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi (tinggal bersama Rasulullah) untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya?” (QS. At-Taubah: 122) dan “Orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat).” (QS. An-Nuur: 37)
Visi inilah yang mendorongnya untuk mendirikan berbagai lembaga yang kini menjadi warisan yang sangat berharga bagi masyarakat dan umat Islam di Indonesia. Beliau seorang visioner yang mampu melihat masa depan umat Islam dengan pandangan jauh ke depan. Beliau memiliki cita-cita untuk menciptakan masyarakat yang tidak hanya cerdas dalam agama, tetapi juga cerdas dalam hal ekonomi, kesehatan, pertanian, dan bidang lainnya.
Salah satu karya besar KH. Sholeh Iskandar adalah mendirikan Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA) lembaga pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mencetak generasi yang cerdas, mandiri, dan berakhlak mulia. UIKA yang saat ini memiliki tujuh fakultas dan 38 program studi (11 program studi terakreditasi Unggul) tidak hanya menawarkan program studi di bidang ilmu agama, tetapi juga berbagai disiplin ilmu lainnya dari jenjang sarjana, magister dan doktor, sehingga para mahasiswa bisa mengembangkan potensi mereka dalam berbagai bidang.
Di universitas ini, pendidikan tidak hanya sekadar akademik, tetapi juga menekankan akhlak, pengembangan kompetensi dan kepemimpinan yang menjadikan lulusan-lulusannya siap untuk berkiprah menjadi agen perubahan di masyarakat.
Selain di bidang pendidikan, KH. Sholeh Iskandar juga sangat memperhatikan aspek kesehatan umat. Oleh karena itu, beliau mendirikan Rumah Sakit Islam yang bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Saat ini Rumah Sakit Islam menjadi Rumah Sakit Wakaf dan berpihak kepada kaum dhuafa. Dalam pelayanannya tidak hanya menawarkan perawatan medis yang berkualitas, tetapi juga memberikan layanan dengan sentuhan spiritual yang membuat pasien mendapatkan ketenangan dan keberkahan.
Dalam bidang ekonomi, beliau juga mendirikan BPRS Amanah Ummah, sebuah lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Lembaga ini bertujuan untuk membantu umat dalam mengakses layanan keuangan yang halal dan mendukung mereka untuk lebih mandiri dalam perekonomian.