NASIONAL

ACT: Negara Hebat adalah Negara dengan Civil Society Hebat

Jakarta (SI Online) – Aksi Cepat Tanggap (ACT), salah satu lembaga filantropi terbesar di Indonesia, terus menggaungkan Gerakan Bangkit Bangsaku.

Kamis, 8 September 2020, ACT menggelar Diskusi Kebangsaan bertajuk “Civil Society Bahan Bakar Kebangkitan Bangsa” di Menara 165, Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan. Tiga narasumber hadir dalam diskusi tersebut, di antaranya Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin, Presiden ACT Ibnu Khajar dan filosof sekaligus pengamat sosial politik Rocky Gerung.

Baca juga: Hadapi Pandemi dan Resesi, ACT Luncurkan Gerakan ‘Bangkit Bangsaku’

Ahyudin menjelaskan, pihaknya menginginkan adanya forum-forum diskusi yang menghadirkan kemanfaatan dan semangat bagi masyarakat. Bukan forum-forum yang menimbulkan kecurigaan, kebencian apalagi kegaduhan.

Dalam situasi negeri yang sedang menghadapi pandemi dan resesi seperti sekarang, kata Ahyudin, saling memberi semangat bisa jadi merupakan salah satu bukti cara mencintai negeri. Caranya, dengan bernarasi dan berkata-kata yang membuat bangsa ini memiliki semangat luar biasa.

“Orang kehilangan sahabat, bisa disebut kehilangan besar. Kehilangan orang tua, kehilangan besar. Tapi kehilangan semangat, sudah kehilangan semuanya. Yang bisa membuat bangsa ini bangkit, tegak, bergerak itu spirit, semangat,” ungkap mantan Presiden ACT ini.

Ahyudin menegaskan, tanpa spirit bangsa ini tidak mungkin merdeka. Meskipun, kata dia, konon bangsa ini sekarang juga masih terjajah dengan penjajahan yang lebih serius.

Terkait musibah pandemi COVID-19 yang saat ini melanda bangsa, Ahyudin mengingatkan, tidak ada bangsa yang besar tanpa ujian besar. Karena itu ia meminta agar tidak ber-suuzan dengan ujian ini.

“Musibah itu bukan lagi pandemi. Tapi cara menangani pandemi itu yang bisa menjadi sebab musibah,” ungkapnya.

Ahyudin juga menyadari, pandemi memang identik dengan kematian. Sedangkan resesi identik dengan kemiskinan. Ancaman ini, saat ini sedang dialami oleh banyak negara. Hanya saja, kondisi agak tragis terjadi di negara ini.

Karena itu, agar bangsa ini bangkit, masyarakat sipil (civil society)-nya juga harus hebat. Negara yang hebat, kata dia, adalah negara dengan civil society yang hebat.

“Negara hebat mestinya negara dengan civil society hebat. Pemimpin negara yang hebat, lihat civil society-nya hebat atau tidak,” tandasnya.

red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button