Berhubungan Intim Suami-Istri secara Rutin Bisa Turunkan Depresi
Jakarta (SI Online) – Stres atau bahkan depresi sering dipicu oleh Beban kerja yang berlebih. Hal ini banyak terjadi pada masyarakat perkotaan.
Bukan hanya beban kerja, jarak yang jauh dan lalu lintas yang tidak lancar malah semakin meningkatkan stres.
Sayangnya, stres hingga depresi bisa membuat kualitas hubungan intim dengan pasangan menjadi menurun.
Padahal, ternyata hubungan intim suami-istri bisa menurunkan tingkat stres hingga depresi seseorang.
Adv: Untuk mendapatkan informasi seputar dunia kefarmasian di daerah, Anda dapat mengunjungi pafikotapalembang.org
Psikolog Pingkan C. B. Rumondor, M.Psi membenarkan hal tersebut. Ia beralasan, hubungan intim bukan hanya sekadar mengutamakan kepuasan, melainkan membantu menjalin relasi yang lebih dekat dengan pasangan.
“Kalau pasangan bisa memprioritaskan aktivitas seksual yang berkualitas dan saling memuaskan, ini dapat membuat tingkat gejala depresi dan anxiety lebih rendah,” kata Pingkan di Jakarta, Selasa (10/12) lalu seperti dilansir Kompas.com.
Ia menjelaskan, hubungan intim yang nyaman bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri pasangan.
Hal ini karena pasangan akan merasa dihargai dan kebutuhan dasarnya terpenuhi. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan validasi emosi yang membuatnya lebih percaya diri dalam mengaktualisasikan diri.
“Kemudian kalau dalam relasi seksual bisa merasa nyaman, tentunya jadi berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan diri, karena merasa dihargai dan didengar oleh pasangan,” ujar dia.
Lebih jauh, Pingkan menyatakan, seseorang yang memiliki rasa percaya diri dan konsep diri yang baik dianggap lebih mampu dalam mengelola emosi dan stres.
“Dia jadi bisa lebih beraktualisasi diri, lebih berkarya, lebih nyaman bekerja. Kalaupun stres, bisa dikelola dengan baik, karena mentalnya sehat,” jelas Pingkan.
Sementara itu, ia menegaskan, hal tersebut hanya dapat terealisasi apabila pasangan saling mengutamakan komunikasi yang terbuka. Maka mereka akan jauh lebih memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing.
“Jadi bisa dibayangkan ya, kalau dia memiliki tingkat kepuasan seksual yang baik dan tentunya diiringi dengan komunikasi yang baik, maka performa masing-masing juga lebih baik,” pungkasnya.[]