FILANTROPI

Bersama Almaz 313, Baitul Waqaf Luncurkan Program Bangun Masjid di Pedalaman

Jakarta (SI Online) – Lembaga wakaf nasional milik ormas Hidayatullah, Baitul Waqaf, bersama Almaz 313 meluncurkan program wakaf membangun 313 masjid di pedalaman Nusantara.

“Aksi Wakaf Syiar Bangun 313 Masjid Pedalaman” secara resmi diluncurkan secara daring di Jakarta, pada Selasa, 6 Juli 2021.

“Target tahun 2021 kita akan bangun 24 masjid di wilayah pedalaman Indonesia,” ungkap CEO Almaz 313, Reza M Syarif saat peluncuran.

Untuk proyek pertama, Almaz 313 bersama Baitul Waqaf akan membangun masjid di pedalaman Papua dengan nilai wakaf Rp2,5 miliar.

Direktur Baitul Waqaf, Rama Wijaya, mengatakan kerja sama dengan Almaz 313 ini merupakan kolaborasi menyiarkan wakaf dari Papua sampai Amerika. Pembangunan masjid di pedalaman Papua, kata Rama, adalah bagian dari upaya mendukung dakwah pendidikan di provinsi paling timur Indonesia itu.

Karena itu Rama mengajak masyarakat untuk mendukung program wakaf tersebut. “Mari menciptkan kebaikan tanpa batas dengan berwakaf,” katanya singkat.

Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr. H. Nasirulhaq, MA.

Sebelumnya, dalam pidato sambutan Ketua Umum DPP Hidayatullah, Dr Nashirulhaq, Lc, MA, mengatakan ormas yang dipimpinnya saat ini telah berusia 48 tahun. Hidayatullah yang berawal dari Balikpapan, Kalimantan Timur, secara khusus berkonsentrasi di bidang dakwah dan pendidikan dengan program unggulan dakwah di pedalaman dan kawasan terpencil dari Sabang sampai Merauke.

Menurut Nasirul, saat ini Hidayatullah telah ada di 347 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dan mengelola 620 pondok pesantren.

Karena demikian banyaknya pesantren, sudah barang tentu memerlukan dukungan fasilitas untuk beribadah dan beraktifitas, yakni Masjid.

Masjid, kata Pembina Baitul Waqaf itu, adalah pusat peradaban dalam Islam. Selain sebagai tempat berdakwah dan beribadah, masjid juga berfungsi sebagai layanan sosial dan ekonomi. Hal itu sudah berlangsung sejak jaman Nabi Muhammad Saw.

“Ini yang kembali ingin kita lakukan, dimana masjid jadi pusat peradaban Islam, pusat kegiatan masyarakat. Apalagi daerah terpencil yang terbatas fasilitas publiknya,” kata Nasir.

Sementara itu Anggota Badan Wakaf Indonesia (BWI) Hendri Tanjung menegaskan, orang yang cerdas pasti berwakaf. Hendri mengutip isi kitab Al-Mughni karya Ibnu Qudamah yang antara lain isinya tentang para sahabat Nabi Saw yang berwakaf.

“Sahabat Nabi Saw itu tidak satupun yang tidak berwakaf. Karena mereka cerdas,” kata Hendri. Hendri juga mengatakan, berwakaf akan memberikan gairah kehidupan di akhirat.

red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button