RESONANSI

BKsPPI: Memaknai Hari Santri dengan Menguatkan Budaya Ilmu Pesantren

Artinya, sekelompok siswa yang belajar dibawah bimbingan seorang guru. Dalam sistem ini, keilmuan santri akan terus bertambah dan meningkat.

Budaya Pesantren

Masyarakat sangat membutuhkan peran ulama untuk hadir dan membimbing serta mengayomi umat, kearah jalan yang benar dan lurus, karena tanpa ulama sudah dapat dipastikan kehidupan manusia laksana binatang.

لولا العلماء لصار الناس مثل البهائم أي أنهم بالتعليم يخرجون الناس من حد البهيمة إلى حد الإنسانية

Seandainya tidak ada ulama niscaya (kehidupan) manusia akan seperti binatang, maksudnya dengan sebab para ulama mengajar dan medidik, maka umat manusia akan dapat mengeluarkan tabia’at binantang manjdi jati diri manusia (yang sempurna).

إِنَّ اللهَ لاَ يَـقْبِضُ اْلعِلْمَ ِاْنتِــزَاعًــا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَــادِ وَلَكِنْ يَقْبْضُ اْلعِلْمَ ِبـقَبْضِ اْلعُلَمَــاءِ حَتىَّ ِإذَالَمْ يَـبْقَ عَـالِمٌ ِاتَّـخَذَ الناَّسُ رُؤُسًا جُهَلاَء ُ َفسُئِلوُاْ فَأَفْـتَوْ اِبغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّواْ وَأَضَلوُّا.(رواه البخارى ومسلم عن ابن عمر رضي الله عنه).

Artinya: ”Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu sekaligus dari hamba-hamba-Nya, tetapi hilangnya ilmu itu dengan sebab wafatnya para ulama. Sehingga jika tidak ada lagi satupun ulama, maka masyarakat akan mengangkat pemimpin yang bodoh. Masyarakat meminta fatwa kepada ulama (yang bodoh), lalu ulama bodoh itu berfatwa tanpa ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan. (HR.Bukhari Muslim).

Untuk itu, pesantren sebagai lembaga Pengkaderan ulama, telah lama berperan aktif dalam menyiapkan estafet kepemimpinan ulama. Karena kaderisasi sebagai supra struktur yang memilki peran penting terhadap suksesi kepemimpinan umat.

Sejarah timbul dan tenggelamnya peradaban umat, memberikan pelajaran yang berharga tentang pentingnya kaderisasi.

Tujuan kaderisasi ulama pada dasarnya adalah untuk mempersiapkan calon ulama hingga menjadi ulama yang giat berdakwah mensyi’arkan Islam di tengah-tengah masyarakat.

الْعُلَمَاءُوَرَثَةُ اْلأَنبْياَءُوَإِنَّ اْلأَ نْبِياَءِلَمْ يُوْرَثوُا ِديْنَارًاوَلاَدِرْهَمًاوَلَكِنْ وُرِثُواْالعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَمِنْهُ فَـقَدْأَخَذَبِخَظٍّ وَافِر

Ulama adalah pewaris para Nabi. Para Nabi tidak diwarisi dinar dan dirham (harta), namun mereka diwarisi ilmu. Barangsiapa yang mengambil imu dari padanya, maka ia memperoleh keuntungan yang banyak. (HR. Bukhari).

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button