NUIM HIDAYAT

Buku, Tokoh dan Gerakan Islam

Tokoh yang hebat akan bisa melihat buku atau pemikiran-pemikiran yang hebat. Maka jangan heran di masa Natsir diterjemahkan buku-buku pemikiran Islam yang berkualitas, seperti buku Hasan Al Bana, Sayid Qutb, Abul A’la Maududi, Mohammad Iqbal, Abul Hasan an Nadwi, Marcaille Bucaille dan lain-lain

Tokoh yang hebat, tidak hanya membaca buku-buku yang seide dengannya. Ia pun akan membaca buku-buku yang berseberangan dengan ide-idenya yang dipegangnya. Maka jangan heran bila beberapa tokoh Masyumi juga membaca buku-buku karya pemikir-pemikir Barat. Tokoh hebat akan bisa menyeleksi pemikiran-pemikiran yang berseberangan dengan pemikirannya.

Waktu berubah dan zaman berganti. Tapi zaman senantiasa memerlukan orang-orang yang hebat untuk memperbaiki masyarakatnya. Untuk memperbaiki bangsanya. Untuk memperbaiki dunia.

Dan perubahan itu akan ‘mudah dilakukan,’ bila seorang Muslim bergabung dalam gerakan Islam. Dalam organisasi Islam. Marilah kita syukuri karena kita telah bergabung dalam Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia atau dalam keluarga besar Masyumi.

Ini tepat dengan ayat Al-Qur’an dalam surat Ar Ra’d, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum, sehingga kaum itu mau mengubah dirinya sendiri.”

Di ayat itu disebut kaum. Ayat lain dalam surat Ali Imran 103 dan 110 Al-Qur’an menyebut dengan kata umat yang akan melakukan perubahan.

Itulah pentingnya kita berorganisasi. Pentingnya kita berjamaah. Pentingnya kita bareng-bareng dengan orang-orang yang sepemikiran untuk melakukan perubahan. Agar nanti bangsa dan dunia ini menjadi baldatun thayyibatun warabbun ghafur. Wallahu azizun hakim.

Nuim Hidayat, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Depok (2012-2021).

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button