Datangi MUI, GNPI Sosialisasikan Tritura
Jakarta (SI Online) – Sejumlah Purnawirawan Jenderal bersama Ulama dan aktivis melakukan audiensi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kantor MUI, Jl Proklamasi 51, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2020). Delegasi tersebut diterima oleh Wasekjen MUI KH Nadjamuddin Ramly.
Para tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nasional Peduli Indonesia (GNPI) itu mendatangi MUI dalam rangka memberikan dukungan dan sinergi dalam perjuangan khususnya dalam mengawal kasus Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) dan RUU Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (RUU BPIP).
Koordinator delegasi KH Muhammad al Khaththath mengatakan, GNPI dibentuk melalui ijtima para Purnawirawan Jenderal dan Ulama beberapa waktu lalu di Bogor.
“Dalam ijtima tersebut dihasilkan Tritura (tiga tuntutan rakyat), yaitu pertama, cabut RUU HIP dan RUU BPIP. Kedua, usut tuntas inisiator RUU HIP. Dan yang ketiga, bubarkan partai yang hendak mengganti Dasar Negara Pancasila 18 Agustus 1945,” kata Ustaz al Khaththath.
GNPI sendiri, kata dia, adalah gerakan untuk menghimpun seluruh elemen masyarakat dari berbagai organisasi dan komunitas baik Islami maupun nasionalis, untuk bersama-sama peduli akan kondisi bangsa yang sudah semakin darurat.
“Kami juga mendukung Masiroh Kubro yang akan dilakukan MUI, kami siap mendukung sepenuhnya,” jelas al Khaththath.
Dalam kesempatan itu, GNPI memperkenalkan panglimanya yaitu Kolonel TNI (Purn) Sugeng Waras. “Beliau adalah panglima Tritura, bukan panglima Masiroh Kubro, jadi jangan salah paham. Adapun kalau MUI mau menunjuk beliau silahkan, tetapi jika panglimanya yang ditunjuk orang lain kita pun juga tetap mendukung,” tandas al Khaththath.
Selain Ustaz al Khaththath dan Sugeng Waras hadir pula Mayjen (Purn) Budi Sujana, Mayjen TNI (Purn) Soenarko, Eggi Sudjana (advokat senior), Habib Ahmad al Munawar, Aru Syeif Assadullah (wartawan senior), Subarkah (tokoh 212), Ustaz Hasri Harahap (Ketua FUI Bogor) dan lainnya.
red: adhila