Gelar Aresta 2025, Ponpes Husnul Khotimah Membangun Generasi Berprestasi dan Bermoral
Kuningan (SI Online) – Pondok Pesantren Husnul Khotimah kembali menyelenggarakan Ajang Remaja Berprestasi (Aresta) 2025, sebuah kompetisi tahunan yang mempertemukan pelajar dari berbagai daerah untuk mengasah bakat dan prestasi.
Acara yang berlangsung pada Kamis (30/01) di Gedung Serba Guna Ponpes Husnul Khotimah ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Pj Bupati Kuningan yang diwakili oleh Toni Kusumastanto, AP., selaku Asisten Daerah Kuningan, Kepala Kemenag Kuningan, H. Ahmad Handiman Romdoni, Kasie Penmad Kemenag Kuningan, H. Atep Baharudin, Kepala Dinas Pendidikan Kuningan, U. Kusmana, Anggota Legislatif Kuningan, Hj. Siti Mahmudah, Kapolsek Jalaksana, AKP. Imam Rubianto, Danramil Jalaksana, Kapten Kav. Suharto, Camat Jalaksana, Bagja Gumelar, serta para kepala desa dan tokoh pendidikan lainnya.
Ketua Panitia, Girsan Gilani Waqi, dalam sambutannya menjelaskan, Aresta 2025 mengusung tema “Isu Restorasi: Pentas Pemikiran Diri, Identitas Muasal Negeri”. Tema ini menegaskan peran pemuda, khususnya santri, dalam membangun bangsa melalui prestasi dan moralitas.
“Kami ingin ikut andil dalam membangun negeri ini. Sebagai pemuda-pemudi santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah, kami berkomitmen untuk berkontribusi, mendorong, dan mendukung cita-cita bangsa ini,” ujar Girsan.
Tahun ini, Aresta menghadirkan 16 jenis perlombaan yang terbagi dalam tiga kategori jenjang pendidikan. SD/Sederajat dengan cabang lomba seperti Baca Puisi, Archery Championship, MHQ, dan Lomba Dai Cilik. SMP/Sederajat mencakup Archery, Kaligrafi, Lomba Cerdas Cermat (Umum dan Agama), Futsal, Pioneering, MHQ, Lomba Dai Remaja, Story Telling, dan Olimpiade Bahasa Arab. SMA/Sederajat mempertandingkan cabang Kaligrafi, Debat Bahasa Indonesia, Survival Challenge, Taqdimul Qishoh, MHQ, dan Lomba Keterampilan Baris-Berbaris.
Aresta 2025 berhasil menarik 1.212 peserta dari berbagai daerah, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, luar Pulau Jawa, hingga skala nasional.
Mudir HK1, Kiai Mulyadin, dalam sambutannya menekankan bahwa pemuda adalah ujung tombak peradaban Islam. Ia mencontohkan tokoh-tokoh Islam yang telah menunjukkan kepemimpinan luar biasa di usia muda, seperti Usamah bin Zaid yang menjadi panglima perang di usia 18 tahun, Umar bin Abdul Aziz yang menjadi gubernur Madinah di usia 22 tahun, serta Sultan Muhammad Al-Fatih yang menaklukkan Konstantinopel pada usia 24 tahun.
“Pemuda laksana nakhoda yang bertugas mengarahkan bahtera agar mencapai tujuan dengan selamat. Aresta bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga wadah bagi generasi muda untuk mengasah potensi, menjalin ukhuwah, serta menumbuhkan kepedulian terhadap sesama, termasuk saudara kita di Palestina,” tutur Kiai Mulyadin.
Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan tambahan seperti Konser Amal Palestina yang menghadirkan Group Band Wali, Donor Darah, Seminar, Talk Show, Tabligh Akbar, Bazar, Street Art, dan berbagai kegiatan lainnya.
Kepala Kemenag Kuningan, H. Ahmad Handiman Romdoni, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Aresta yang terus berkembang setiap tahunnya.
“Saya telah menghadiri Aresta sebanyak tiga kali, dan setiap tahun saya melihat inovasi serta kreativitas luar biasa dari generasi muda di sini. Dunia berkembang dengan sangat cepat, dan hanya kreativitas serta inovasi yang akan membuat kalian bertahan dalam kehidupan ini,” ungkapnya.
Beliau menekankan bahwa santri dan pelajar harus mempersiapkan diri untuk menjadi generasi emas Indonesia di masa depan dengan menguasai ilmu, akhlak, dan kepemimpinan.