RESONANSI

Geruduk Kader Gerindra, Kader PDI Itu Tak Paham Demokrasi

Entahlah bagaimana harus menjelaskan terkait berita yang berseliweran terkait aksi yang dilakan oleh kader PDI-P di Purworejo pada salah satu elite DPR.

Dari informasi yang saya baca, tak lain karena pernyataan Bung Desmond pada Presiden pertama RI. Masa memaksa untuk meminta maaf sekaligus mengoreksi komentarnya yang tersebar di media.

Sungguh, ini miris sekaligus lucu. Katanya kita negara yang menjunjung demokrasi, yang siapa saja diberi suara berbicara. Masalahnya, suara siapa yang diberi ruang itu?

Baca juga: Kader PDIP Geruduk Politisi Gerindra Desmond Mahesa Saat Makan Siang di Purworejo

Apa peristiwa miris kemarin itu wujudnya? Kalau iya, demokrasi seperti apa kita banggakan pada dunia? Kalau untuk hal beda paham kita gunakan cara-cara yang tak terpuji dan mengarah pada upaya premanisme.

Bung Karno adalah tokoh besar kita. Patut kita hormati dan teladani kebaikannya. Tetapi pada sikapnya yang tidak baik apa kita terus teladani?

Seperti kata Prof. Mahfud MD di ILC saat perdebatan terkait wacana pemberian gelar pahlawan pada Pak Harto, ia katakan bahwa seiap rezim pasti punya plus-minus.

Apa di masa Bung Karno tidak ada pelanggaran HAM?

Silakan baca sejarah, bagaimana Buya Hamka di penjara enam tahun gara-gara terlalu vokal, Masyumi dibubarkan, dan lainnya.

Melihat kenyataan ini, maka kita perlu dewasa melihat tokoh. Sebagai bangsa yang besar perbedaan adalah keniscayaan. Cara-cara barbar perlu kita lakukan seperti dialog dan diskusi untuk mencerahkan bangsa dari api curiga.

Kita tidak tahu, bagaimana respon media kalau sekiranya yang menggeruduk itu aktivis atau ormas Islam pasti akan marak sebutan radikal, ekstrem dan fudamental.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button