NASIONAL

HNW Harapkan BMIWI Beri Kontribusi Konkret untuk Negeri

Apalagi, lanjut HNW, ketika umat mendapatkan kekuasaan, pastilah orientasinya bukanlah untuk melakukan kedhaliman dan kejahatan seperti yg dipahami dari ungkapan yang populer “power tend to corrupt, absolutely power absolutely corrupt”, atau kekuasaan yang cenderung melanggar hukum dan korup, melainkan dalam visi Umat, kekuasaan untuk berkhidmat, melayani, dan peduli.

“Semakin kewenangan dan kekuasaan didapat, maka semakin banyak yang kita pedulikan, bantu dan selamatkan. Orientasinya seperti itu,” katanya.

Namun HNW mengingatkan, di satu pihak ada keterbukaan, namun di sisi lain harus waspada dan hati-hati karena adanya kecenderungan pihak-pihak yang mengisi ruang keterbukaan dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan Pancasila, seperti LGBT, komunisme, atheism, separatisme, mengadudomba sesama anak bangsa, mengeksploitasi SDA dan merusak lingkungan.

Untuk itu HNW mengusulkan agar BMIWI mempunyai lembaga think tank yang menganalisa dan mempersiapkan kajian-kajian yang memberi jawaban, alternatif, dan arahan, sehingga kegiatan BMIWI akan betul-betul menjadi solusi, memberikan kontribusi, dan menyelesaikan masalah ke depan.

“Bahkan mengarahkan umat untuk berada di arah yang benar ke depan di tengah semakin tajamnya persaingan ideologi dan globalisasi yang mengubah banyak hal dalam kehidupan,” imbuhnya.

Selain itu, BMIWI juga harus menguatkan kolaborasi dan kerjasama dengan semua pihak. Baik kolaborasi di internal BMIWI maupun kolaborasi dengan organisasi-organisasi yang sudah mapan, seperti Muslimat NU atau Aisyiyah Muhammadiyah, sehingga memaksimalkan potensi umat keseluruhan untuk menjadi barisan besar.

“Dalam perjuangan membela Umat dan Bangsa, kita tidak bisa sendirian. Kita harus bersama-sama dan bekerja sama. Begitulah sunnah Islam dan hajat kehidupan untuk atasi tantangan. Sebagai badan musyawarah, BMIWI sudah menggambarkan kerjasama antara ormas-ormas Islam,” kata HNW.

Sementara itu Ketua Presidium BMIWI, Dr. Hartini Salama, MM, menjelaskan di BMIWI ada 38 organisasi Islam wanita yang tergabung di antaranya Muslimat NU, Aisyiyah Muhammadiyah, BKMT, Muslimat Al Washliyah, Muslimat Al Ittihadiyah, Salima, Mushida, Muslimah PUI dan lainnya.

“Kegiatan BMIWI antara lain pendidikan, dakwah, ekonomi, hukum. Misinya adalah perjuangan Islam, menjadikan muslimah-muslimah tangguh. Muslimah mempunyai kekuatan yang besar jika bersatu,” ujarnya.

red: adhila

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button