HNW: Kejahatan Perang Israel Harus Diadukan ke Mahkamah Internasional
Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua MPR-RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyambut baik disepakatinya gencatan senjata antara Israel dan Palestina/Hamas, dan menyatakan bahwa gencatan senjata itu bisa diartikan kemenangan pejuang Palestina yang menggagalkan target dan serangan Israel terhadap Gaza dan pimpinan perlawanan Bangsa Palestina di Gaza.
Menurut Hidayat, kondisi tersebut menunjukkan kegagalan Israel dalam membuktikan kebenaran kampanyenya soal kedigdayaan pasukan dan senjata militernya. Israel juga gagal untuk menghadirkan rasa aman bagi warganya, serta gagal pula mengamankan kawasannya sekalipun membanggakan kedigdayaan “iron dome-nya, karena terbukti roket-roket dari Gaza tetap dapat mengenai sasaran strategis di banyak kota hingga ke Ibukota, Tel Aviv, dan Bandara Internasional Ben Guiron. Dengan demikian Pejuang Palestina telah berhasil membongkar kebohongan klaim Israel soal dirinya sebagai Negara yang tak bisa dikalahkan.
“Sekalipun sudah disepakatinya gencatan senjata yang didukung oleh Sekjend PBB dan masyarakat luas lainnya, Pemerintah Indonesia tetap perlu melanjutkan bahkan memaksimalkan perannya dalam mendukung kemenangan Palestina dan kedamaian di kawasan, khususnya setelah adanya pernyataan terbuka dari Sekjen PBB yang memuji Qatar dan Mesir sebagai koordinator gencatan senjata tersebut”, ujar Hidayat sebagai orator Aksi Solidaritas Palestina yang diselenggarakan di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Israel Harus Diseret ke Mahkamah Pidana Internasional
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini menegaskan, adanya gencatan senjata itu jangan diartikan sebagai pemaafan atas kejahatan perang yang telah secara terbuka dipraktekkan Israel seperti terhadap masyarakat sipil, tim medis dan wartawan/media, dan telah menjatuhkan banyak korban. Kejahatan-kejahatan itu tetap perlu dituntut ke Mahkamah Internasional, agar dijatuhkan sanksi dan tidak diulangi lagi.
Apalagi, selain karena jejak sejarah Israel yang memang dikenal terbiasa melanggar konvensi dan hukum internasional, juga ada indikasi terulanginya ketidakjujuran Israel dalam menepati janji. Terbukti, belum 12 jam dari kesepakatan gencatan senjata, tentara Israel sudah mengulangi tragedi, dengan menembaki warga sipil, jemaah di masjid alAqsha.
Oleh karena itu dirinya mendorong Pemerintah dan Masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat dunia penolak kejahatan kemanusiaan di seluruh dunia pada umumnya, sekalipun sudah ada gencatan senjata, jangan berhenti menuntut dan mengawasi agar gencatan senjata itu betul-betul dilaksanakan dan diperkuat dasar hukumnya. Pembelaan terhadap perjuangan Palestina Merdeka juga harus dilanjutkan dengan memberikan dukungan dan desakan kepada PBB dan negara-negara inisiator gencatan senjata untuk memastikan bahwa gencatan senjata itu bukan akal-akalan dan tipu muslihat Israel yang lain lagi.
“Oleh karena itu Israel harus dikoreksi, dan diberikan sanksi atas pelanggaran perjanjian gencatan senjata, dengan dilakukannya penembakan-penembakan terhadap masyarakat sipil yang merupakan Jemaah di Masjid Al-Aqsha pada Jumat (21/5/2021),” ujarnya.
Pria yang akrab disapa HNW ini juga mengingatkan bahwa kemenangan yang dirasakan oleh Pejuang dan Bangsa Palestina di Gaza, Ramallah, maupun kawasan-kawasan lain di dalam Israel atau di sekitar Masjid Al-Aqsha, hendaknya jangan sampai menghadirkan arogansi apalagi lupa diri, terlena, termakan janji, melupakan tradisi dan perangai Yahudi yang terbiasa tidak tepati janji seperti yang telah mereka demonstrasikan Jumat siang (21/5) dengan menembaki jemaah di masjid Al-Aqsha.
Karenanya makin penting bagi Indonesia baik Pemerintah maupun umat Islam khususnya untuk terus membantu bangsa pejuang Palestina hingga tercapainya Palestina merdeka, dan mendorong agar persatuan pejuang Palestina bisa terus dijaga dan ditingkatkan untuk membangun dan menjaga negara Palestina merdeka. Agar masjid Al-Aqsha dan umat selalu selamat dari kejahatan zionis Yahudi.
“Warga juga tetap perlu membantu dengan doa termasuk doa qunut Nazilah yang dianjurkan oleh KH Hasyim Asyari. Diperlukan juga bantuan dana untuk kembali membangun Gaza yang dibombardir Israel dari udara, laut dan darat. Serta bantuan melalui opini di medsos untuk mengoreksi disinformasi yang dilakukan kalangan pendukung penjajah Zionis Israel, juga untuk menyemangati bangsa Palestina dan para pejuangnya. Jangan pernah sepelekan sekecil apa pun kontribusi yang bisa dilakukan untuk bantu perjuangan bagi kemerdekaan Palestina, mengalahkan penjajah Israel”, pungkas Hidayat.
red: adhila