NASIONAL

Innalillahi, Profesor Dadang Hawari Wafat

Jakarta (SI Online)Innalillahi wa innailaihi rajiuun. Dunia kedokteran Indonesia kembali berduka. Salah satu dokter, psikiater senior, sekaligus mubaligh, Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater, meninggal dunia, Kamis, 3 Desember 2020.

Prof. Dadang meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, dalam usia 80 tahun. Menurut informasi, Dadang meninggal dunia pada pukul 15.00 WIB karena penyakit bawaan.

“Kami ikut menyampaikan ungkapan duka dan belasungkawa atas wafatnya Prof Dadang Hawari. Beliau adalah guru dan senior teladan,” kata Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relation Halik Malik, seperti dilansir Republika.co.id, Kamis (3/12).

Lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 16 Juni 1940, Profesor Dadang sangat dikenal publik karena kerap menjadi narasumber berbagai media massa nasional untuk berbagai kasus dari tinjauan psikologi. Dia adalah sosok yang tidak asing lagi di kalangan pemerintahan, ilmuwan, agamawan, dan juga masyarakat awam.

Meraih gelar dokter (umum) di Fakultas Kedokteran UI pada 1965. Kemudian lulus pendidikan dokter ahli jiwa (psikiater) di FK UI pada 1969. Ia lalu melanjutkan pendidikan di Inggris dalam bidang Psikiatri Sosial/Kemasyarakat pada 1970-1971.

Gelar doktornya diraih di Pascasarjana UI pada 1990 dengan disertasi berjudul “Pendekatan Psikiatri Klinis Pada Penyalahgunaan Zat (Narkoba/NAZA)” yang membuatnya meraih gelar doktor dengan predikat cum laude. Pada 1993 ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap FKUI.

Selain sebagai staf pengajar Psikiatri FKUI, pengajar Agama Islam FKUI, dan pengajar PAsca Sarjana UI, beragam jenis jabatan pernah dipegangnya. Kepala Kesehatan Jiwa DKK-DKI, Direksi Rumah Sakit Islam Jakarta, Pembantu Dekan III FKUI, Pembantu Rektor III UI, Tim Ahli DPR, Anggota Pleno MUI, Anggota Panwaslu, Staf Ahli BKN, Staf Ahli BNN, dan lain sebagainya.

red: shodiq ramadhan/dbs

Back to top button