Jadi Khatib di Masjid Agung Al Azhar, KH Muhyiddin Junaidi: Jihad Lawan Kezaliman
Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Muhyiddin Junaidi menjadi khatib usai shalat Idul Fitri 1443 Hijriah yang dilaksanakan di Kompleks Masjid Agung Al Azhar.
Kiai Muhyiddin menyampaikan khotbah yang bertemakan “Meraih Kemenangan Hakiki di Hari Raya Idul Fitri”.
Kemenangan yang hakiki itu, kata Kiai Muhyiddin, dapat diraih dengan jihad di jalan Allah. Namun, bukan jihad yang dilakukan dengan mengangkat senjata, memerangi pihak yang berbeda agama, dan berselisih dengan orang yang memiliki pandangan politik tak sama.
“Tapi melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan sesuai dengan syariat Allah SWT. Jihad dalam negeri, jihad konstitusi, jihad melawan kemiskinan, melawan keterbelakangan, melawanan kedzaliman yang saat ini kita masih saksikan di negara Republik Indonesia tercinta,” ujar Kiai Muhyiddin di Lapangan Kompleks Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Senin (02/5/2022).
Untuk itulah, umat Islam di Indonesia harus selalu menghiasi dirinya dengan sifat-sifat terpuji, baik selama Ramadhan ataupun setelahnya. Serta, mendemonstrasikan dirinya sebagai umat yang cinta perdamaian.
“Umat Islam adalah manusia yang cinta perdamaian. Umat Islam adalah yang cinta ilmu pengetahuan, toleransi, umat Islam adalah manusia yang kolaboratif untuk meraih keridhoan Allah,” ujar mantan Wakil Ketua Umum MUI itu.
Dengan begitu, ia yakin Allah akan memberikan ridha dan penghargaannya bagi umat Islam yang telah berjuang di jalan-Nya. Harapannya, Indonesia turut mendapatkan berkah dan kerahmatan dari Allah.
“Semoga Indonesia yang besar dan tercinta ini insyaallah ke depan lebih maju di bawah pemimpin-pemimpin yang adil, bijaksana, yang shalihin. Sehingga kita akan meraih keberkahan sesuai dengan janji Allah SWT,” ujar Muhyiddin.
Indonesia, kata Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu telah dicoba oleh Allah lewat pandemi Covid-19 selama kurang lebih tiga tahun. Itu menjadi tanda bahwa masyarakat dicoba karena kedzaliman yang ada di dalam negeri dan cobaan bagi umat Islam Indonesia.
“Mari kita sama-sama berdoa semoga virus corona yang telah melanda negara kita hampir tiga tahun lamanya segera diangkat oleh Allah SWT. Semoga dengan adanya virus ini bisa dijadikan peringatan bagi semua, bahwa kita sudah melakukan kezaliman,” ujar Kiai Muhyiddin.
Dalam shalat Idulfitri 1443 Hijriah tersebut, turut dihadiri mantan Wakil Presiden Republik Indonesia HM Jusuf Kalla, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, dan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin.
red: a.syakira
sumber: republika.co.id