RESONANSI

Jalan Berliku Pemerintahan Reformasi Madani Anwar Ibrahim

Partai Anwar Ibrahim adalah kuasa terbesar Pemilu ke 15 dengan memenangi 82 kursi Parlimen dengan undi mayoritas 5. 810. 429 vs 4.667.429 yang didapati gabungan partai lain.

Dalam Pilkada enam negeri juga pemerintahan Madani Anwar Ibrahim memperoleh undi mayoritas 3.399.472 yang juga mengalahkan gabungan lawan yang gagal menguasai tiga Propinsi kaya di Malaysia.

Untuk itu sudah masanya Anwar melihat makna tersirat kata-kata Pak Natsir ini; “kita kalah karena kita terlalu baik”

Kata orang jika lurus kurus dengan arti kata lain, jika Anwar mengikuti konsep demokrasi tulen, mungkin nasibnya akan sama dengan para pemimpin reformasi yang menang pemilu lainnya.

Anwar jadilah seperti sang pendekar demokrasi Erdoghan yang pernah di kudeta, disabotaj tetapi tetap menang dalam pemilu yang dia buat secara jujur dan adil.

Bagi Erdogan melantik orang dekat yang layak jauh lebih baik dari menerima nasib sama dengan Dr Murshi yang dibunuh oleh mereka yang kalah dalam pemilu karena terlalu percaya pada orang.

Tegas terhadap lawan politik lebih baik daripada menerima nasib yang sama dengan Suu Kyi yang di penjara karena terlalu lembut pada lawan.

Demokrasi itu sendiri bukanlah cara Islam sesunggunya kerana Islam lebih memilih cara syura ahli hilli wa al aqdi.

Sementara sistem jejak pendapat sebagaimana yang dilakukan oleh Abdul Rahman bin Auf yang memenangkan Utsman juga tidak relevan saat ini.

Ini karena keimanan ahli Madinah tidaklah sama dengan keimanan umat zaman sekarang.

Kalau dulu ahli Madinah patuh pada satu Nabi, satu agama, satu kitab suci dan sunnah yang sama sekarang lain bentuknya.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button