INTERNASIONAL

Jalani Pemeriksaan, Bocah Empat Tahun Datangi Polisi Israel Bawa Jajanan

Al-Quds (SI Online) – Mohammed Alyan, seorang bocah lelaki Palestina berusia empat tahun dari kota Issawiya di al-Quds, mendatangi kantor polisi Israel sambil menenteng kantong plastik jajanannya setelah menerima surat pemanggilan pada hari Senin (28/7/2019). Mungkin ini tidak masuk akal, aneh. Akan tetapi itulah faktanya. Peristiwa ini tampak lebih dekat sebagai imajinasi. Akan tetapi memang tidak aneh bila ini dilakukan oleh penjajah Israel, yang tidak pernah bisa menahan diri untuk melakukan kejahatan paling keji selama tujuh dekade pendudukan Israel di tanah Palestina.

Pada Selasa (30/7/2019) pagi, puluhan warga al-Quds menemani Mohammed Rabia Alyan, bocah berusia 4,5 tahun dari kota Issawiya di pusat kota al-Quds ini pergi ke kantor polisi dan penjaga perbatasan Israel di Jalan Salahuddin di seberang tembok bersejarah al-Quds dari sisi gerbang Sahira.

Pasukan penjajah Israel menuduh bocah Palestina ini telah melempar batu ke sebuah kendaraan Israel saat pasukan penjajah Israel melakukan penyerbuan ke kota Senin lalu. Dia diburu pasukan penjajah Israel saat keluarganya berada di lokasi. Pasukan penjajah Israel meminta keluarganya agar menyerahkan dan membawanya ke kantor polisi pada hari Rabu ini untuk menjalani pemeriksaan. Saat itu, pasukan penjajah Israel langsung menyerahkan surat pemanggilan kepada keluarganya.

Komite Pemantau Kota Issawiya meminta warga al-Quds untuk berpartisipasi dalam mengawal bocah Palestina ini pergi ke pusat interogasi Israel di kota, di bawah liputan media, untuk mengekspos dan mengungkap tindakan keji dan pengecut pasukan penjajah Israel yang memburu anak-anak di bawah umur di kota al-Quds.

Warga al-Quds datang berbondong-bondong berkumpul di sekitar pintu masuk pusat interogasi Israel di kota al-Quds, di tengah-tengah keberadaan pasukan penjajah Israel secara massif, yang mencoba secara paksa membubarkan massa.

Menurut Pusat Informasi Wadi Hilwa, pasukan polisi Israel terpaksa membatalkan pemanggilan Alyan untuk menjalani pemeriksaan di kantor polisi Israel di jalan Salahuddin dan menginterogasi ayahnya, kemudian membebaskannya dengan ancaman menangkap Mohammed anaknya apabila kembali melakukan pelemparan batu.

Ayah Alyan selama pemeriksaan mengatakan, “Anak saya berusia 4 tahun tidak mengerti apa yang terjadi. Dia diburu seakan menjadi buron nomor satu negara.” Dia mengingatkan bahwa penyelidik mengancam akan mengambil putranya lagi, dan memperingatkannya agar tidak bermain di jalan dan ikut dalam melempar batu.

Dia menambahkan bahwa putranya “bermain di jalan kemarin (Senin) dengan anak-anak lain. Mereka semua berlari ketika pasukan penjajah Israel menyerbu jalan di mereka yang ada di sana. Dia berlari bersama mereka. Dia dituduh melempar batu. Dia diburu pasukan penjajah Israel yang berusaha menangkapnya. Kemudian mereka menyerahkan surat pemanggilan agar ayah dan anaknya menjalani pemeriksaan di pusat interogasi Israel. Saya langsung menghungi lewa telepon untuk memastikan pemeriksaat tersebut.”

Sementara itu, pengacara Muhammad Mahmud menjelaskan bahwa penyelidik mengklaim bahwa Mohammed Alyan melempar batu, jadi ayahnya dipanggil. “Kami meminta foto atau video tentang klaim polisi Israel itu, tetapi penyelidik menolak,” ungkap Mahmud.

Dia menambahkan bahwa polisi Israel mengancam ayah Alyan akan menangkap dan menyerahkan anaknya ke dinas urusan sosial pemerintah kota Israel, apabila anaknya mengulangi lagi melempar batu ke kendaraan Israel.

Dia menegaskan, “Secara hukum tidak ada tanggung jawab atas Mohammed Alyan. Karena itu kami menyangkal kasus dia melempar batu pada pasukan penjajah Israel seperti yang mereka klaim. Terlebih mereka tidak memberikan bukti apapun tentang klaim itu.”

Dia menegaskan bahwa pemanggilan ayah dan penuntutan Mohammed Alyan itu sebagai bagian dari serangan berkelanjutan Israel terhadap Issawiya, di mana penangkapan terjadi setiap hari di kota itu, sehingga lebih dari 120 warga al-Quds ditangkap dalam beberapa hari terakhir ini.

Bocah berusia 4 tahun ini tampak dalam keadaan ketakutan dan menangis. Dia memegangi anggota keluarganya di depan kantor polisi Israel di Jalan Salahuddin, setelah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan, dengan dalih melempar batu ke kendaraan pasukan penjajah Israel.

Pada Senin (29/7/2019) malam, pasukan penjajah Israel dalam jumlah besar menyerbu kota Issawiya di al-Quds yang diduduki penjajah Israel, dengan target untuk memburu seorang bocah bernama Mohammed Rabia Alyan, yang usianya tidak lebih dari empat tahun.

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir Pusat Informasi Palestina, Badan Urusan Tawanan Palestina mengatakan bahwa pasukan penjajah Israel memburu seorang bocah di bawah umur bernama Mohammed Rabaa Alyan. Ketika itu keluarganya datang ke tempat kejadian dan polisi Israel meminta mereka agar membawa anaknya untuk menjalani pemeriksaan di kantor polisi Israel. Selanjutnya pihak polisi penjajah Israel menyerahkan surat pemanggilan terhadap bocah di bawah umur tersebut.

Mayjen Qadri Abu Bakr, ketua Badan Urusan Tawanan Palestina, mengutuk otoritas penjajah Israel karena telah melayangkan surat pemanggilan untuk menjalani pemeriksaan terhadap bocah Alyan yang usianya tidak lebih dari 4 tahun tersebut. Dia menegaskan bahwa penjajah Israel telah melakukan kejahatan terbuka dan terang-terangan terhadap anak di bawah umur dan bahwa masa kanak-kanak bocah Palestina berada dalam bahaya besar dan permanen, karena sikap diam masyarakat internasional terhadap pelanggaran-pelanggaran Israel yang bertentangan dengan hukum internasional dan Konvensi Hak-Hak Anak Internasional.

Dia menuduh pihak otoritas penjajah Israel telah meningkatkan serangan mereka pada al-Quds dan warga al-Quds selama beberapa tahun terakhir. Tercatat ada serangan terorganisir terhadap anak-anak al-Quds pada khususnya dan peningkatan operasi penangkapan terhadap warga al-Quds secara umum, dengan tujuan untuk mengaburkan masa depan anak-anak dan menghancurkan realita pemuda Palestina.

Pasukan penjajah Israel telah menahan lebih dari 230 anak-anak di penjaranya dari sekitar 5.700 tahanan Palestina yang tesrebar di penjara-penjara Israel.

sumber: infopalestina

Back to top button