NUIM HIDAYAT

Ketika Barat Kehilangan Nilai

Seperti diketahui, Barat menyebut hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan di luar pernikahan adalah hal biasa. Gambar-gambar porno, film-film porno diproduksi besar-besaran dan diedarkan di seluruh dunia. Mereka merasa tanpa dosa membuat industri itu, karena menghasilkan uang.

Uang atau materi di Barat, memang seperti Tuhan. Apapun mereka lakukan, agar menghasilkan uang. Pornografi, industri senjata-senjata mutakhir, perjudian dan ‘hal-hal maksiyat lain’ diproduksi karena menghasilkan uang. Bahkan penjajahan terhadap bangsa lain (Irak, Palestina, Afghanistan dll) dilakukan, karena menghasilkan uang.

Islam mengatur masalah aurat laki-laki dan perempuan ini dengan cara seksama. Bila tidak diatur, maka akan menimbulkan kerusakan masyarakat. Lihatlah di Barat, karena ia membebaskan hubungan kelamin laki-laki dan perempuan, akhirnya pada umur 15 tahun banyak diantara mereka yang sudah tidak perawan atau tidak perjaka lagi.

Islam mengatur bagi laki-laki dan perempuan yang sudah tidak bisa menahan nafsunya agar segera menikah. Bukan dengan menumpahkan nafsunya secara liar dimana-mana. Setelah menikah, Islam memberikan petunjuk bagaimana agar laki-laki dan perempuan itu bahagia bersama dengan anak-anaknya.

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar Ruum: 21).

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendiri (bujangan) di antara kalian dan orang-orang shaleh diantara para hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka dalam keadaan miskin, Allah-lah yang akan menjadikan kaya dengan karunia-Nya.” (QS. An-Nur: 32)

Islam juga mengatur agar wanita dan laki-laki berpakaian menutup aurat dan menjaga pandangannya. Firman Allah SWT:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS an Nuur 31)

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS an Nuur 30)

Dengan memegang prinsip Al-Qur’an ini maka laki-laki dan perempuan akan menjaga pandangannya. Mungkin saja seorang laki-laki Muslim melihat porno –karena godaan nafsu- tapi ia akan bertobat setelah itu. Beda dengan laki-laki Barat yang non Islam. Ia akan melihat porno itu tanpa dosa, bahkan boleh jadi ia akan membuat industri pornografi, karena melihat keuntungan materi yang luar biasa.


Barat juga kehilangan nilai, ketika ia memproduksi senjata-senjata pembunuh massal dan memulai perlombaan senjata. Kenapa? Ya karena lagi-lagi Tuhan Barat adalah materialisme. Materi. Mereka tidak melihat dampak jauh produksi senjata canggih pembunuh manusia ini.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button