Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir Kembali Masuk 500 Muslim Berpengaruh di Dunia
“Gerakan ini kami namakan ‘Muhammadiyah for All’ Muhammadiyah untuk Semua,” ujar Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.
Di wilayah timur Indonesia, seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur, mayoritas penduduknya beragama nonmuslim, menurut dia, Muhammadiyah telah membangun lembaga-lembaga inklusif, termasuk hadirnya empat universitas di Papua dan dua universitas di NTT.
“Muhammadiyah menggalakkan integrasi sosial bagi warga sekitar yang sebagian besar beragama Kristen dan Katolik,” ujar Haedar.
Dalam konteks global, Muhammadiyah telah memainkan peran penting dalam penyelesaian konflik di Filipina bagian selatan dan Thailand bagian selatan.
Muhammadiyah, lanjut dia, juga telah menjalankan program kemanusiaan di Rohingya dan Cox’s Bazar di Bangladesh.
“Muhammadiyah juga membangun Madrasah di Beirut untuk anak-anak Palestina dan satu sekolah di Rahine untuk anak-anak Rohingya. Semua itu dilatarbelakangi oleh rasa kemanusiaan dan kesadaran bahwa dalam peradaban modern, seluruh umat manusia berhak hidup bahagia dan hidup berdampingan secara damai tanpa adanya diskriminasi, penderitaan, dan penindasan,” kata Haedar.[]