KHOTBAH

Khotbah Iduladha KH Muhyiddin Junaidi: Keteladanan Nabi Ibrahim AS dalam Memimpin Umatnya

Sebaliknya, kegagalan dalam mengelola SDA akan menciptakan instabilitas, keterpurukan dan konfilk horizontal yang berkepanjangan. Inilah yang disebut kufur nikmat Allah. Nikmat yang seharusnya menjadi modal pemersatu umat bisa berubah mejadi pemecah belah umat. Allah berfirman:

Tuhan kamu telah berjanji akan menambah kenikmatan kepada kamu jika bisa mensyukurinya dan jika kamu menginkarinya maka sesungguhnya siksaku sangat amat pedih..

Imam Ali bin Abi Thalib berkata: Kebenaran yang dilakukan tanpa aturan akan dapat dikalahkan oleh kebatilan yang dilakukan secara terencana dan teratur.

Jika kita ingin meraih keberhasilan seperti Beliau, maka tak ada pilihan lain kecuali harus mengikutinya. Umat Islam Indonesia yang mayoritas harus berperan maksimal dan memegang kendali negeri ini demi keberkahan umat dan keberhasilan transisi demokrasi di negeri ini. Demokrasi akan menjadi hampa dan kontra produktif jika tak dibarengi dengan peningkatan mutu pendidikan dan perbaiakan ekonomi massyarakat.

Posisi umat Islam yang mayoritas di negeri ini bisa mengalami pergeseran di masa mendatang jika kita terlena dengan buaian indah dan enggan untuk melakukan perubahan mindset secara drastis. Statistik nasional satu dekade terakhir menyebutkan bahwa umat Islam Indonesia mengalami penurunan. Sementara penganut agama lain terus berkembang dengan pesat. Tak ada jaminan bahwa umat Islam akan tetap pada posisi mayoritas di negeri ini .

Pujian dan sanjungan kepada Indonesia sebagai umat Islam terbesar di dunia harus diimbangi dengan peningkatan kualitas agar peran umat Islam dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Begitu juga pujian sebagai negara demokrasi ketiga terbesar dunia seyogyanya disikapi dengan penuh kedewasaan. Demokrasi tak punya arti jika rakyat masih tetap hidup sengsara, tertekan dan tetap di bawah kendali kekuatan asing.

Umat Islam Indonesia dituntut untuk meningkatkan kualitas mereka sehingga bisa memberikan manfaat sebanyak mungkin bagi bangsa dan negara. Peningkatan daya tahan adalah sebuah keniscayaan khususnya dalam menyongsong era pasar bebas Asean tahun 2015 dimana arus masuk dan keluarnya produk dari kawasan tak bisa dibatasi lagi. Keunggulan komparatif harus menjadi basis dan modal utama untuk menghindari diri dari keterpurukan. Gempuran budaya dan produk dari kawasan tak bisa dihindari lagi. Kita betul harus menjadi petarung handal dengan memperkuat daya tahan.

  1. Mono loyalitas kepada hukum Allah dengan penuh keadilan

Konsistensi Nabi Ibrahim dalam menegakkan hukum Allah adalah bukti konkrit dari keimanan yang solid dalam dirinya. Ujian dan cobaan yang dihadapinya semakin memantapkan sikap Beliau agar terus mengemban amanah dengan sempurna. Tetapi bukan berarti ia bersikap kaku dan menafikan kompromi dalam melakukan hubungan horizontal. Faktanya ia adalah sosok pemimpin yang santun, penyabar dan humanis. Ini dapat dilihat dari kiprah hidup kesehariannya dan kiat mengatasi masalah sosial. Allah berfirman:

Sesungguhnya Ibrahim penyantun, lembut hati dan suka kembali kepada Allah

Monoloyalitas terhadap hukum Allah adalah harga mati. Beberapa peristiwa penting cukup menjadi buktinya, antara lain Beliau meninggalkan istrinya Siti Sarah sendirian setelah melahirkan Ismail di sebuah lembah tandus dan kering, Bakkah atau Makkah dan lebih memilih perintah Allah untuk melanjutkan safari dakwahnya ke Palestina. Tanpa ada keraguan sedikitpun, ia tinggalkan istri yang masih harus berjuang menyusui bayi mungil. Ia bertawakkal sepenuhnya kepada Allah untuk menjaga dua hambaNya itu.

Ini bukan berarti ia tak berprikemanusiaan dan super tega. Ternyata dibalik itu ada hikmah besar yang diskenariokan Allah untuk umat manusia dan keturunannya. Siti Hajar dengan kesendiriannya tetap tabah menjaga bayi Ismail dan berusaha sebaik mungkin agar ia tetap sehat dengan menberikan gizi terbaik.

Allah telah menyediakan sumber mata air dan makanan yang cukup guna membesarkan bayi itu, air zam zam keluar dari bebatuan di bukit Safa Marwa. Kini air itu menjadi salah satu keajaiban dunia. Makkah yang dulu adalah tanah tandus, dengan adanya Baitullah, berubah punya central ibadah ritual dan pemersatu umat Islam dunia. Puluhan juta umat Islam berziarah ke sana dan menyaksikan langsung bukti kebesaran Allah.

Beliau tanpa rasa ragu telah mendahulukan perintah Allah dari kecintaan kepada keluarga. Perjalanan ke Palestina ia lakukan penuh dengan keikhlasan dan tawakal seraya terus mengharapkan bimbingan dan ridlo Allah.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button