KHOTBAH

Khotbah Iduladha KH Muhyiddin Junaidi: Keteladanan Nabi Ibrahim AS dalam Memimpin Umatnya

  1. Istiqomah dalam menegakan amar makruf dan nahi munkar.

Allah berfirman: Kamu adalah umat terbaik yang Allah ciptakan untuk manusia, kamu menegakan amar makruf dan nahi munkar serta beriman kepada Allah. (QS Ali Imran 110).

Para nabi dan rasul Allah terutama nabi yang membawa syariah dengan kitab suci punya misi yang sama yaitu menyampaikan kebenaran, pesan moral tinggi dan penyadaran untuk kembali ke jalan yang benar. Mereka juga mengingatkan manusia untuk menghindari perbuatan yang tak terpuji, prilaku amoral, berbuat zalim kepada sesama manusia, segala bentuk kemaksiatan serta arogansi kekuasaan dan larangan keras terhadap pelanggaran hak manusia.

Islam memerintahkan kita bukan saja untuk menjadi orang shalih tetapi juga muslih. Orang shalih hanya berbuat baik untuk dirinya saja dengan berbagai alasan subyektif dan defensif. Ia cenderung puas dengan amar makruf dan menghindari diri dari konfrontasi dengan pihak manapun, terutama dengan penguasa. Muslih adalah manusia yang siap menjadi teladan bagi orang lain, menegakan keadilan, melawan kemunkaran serta segala bentuk kezaliman yang menyebabkan kerugian dan kerusakan bagi manusia dan lingkungan.

Para anbiya adalah pelopor muslihin dan reformer di eranya masing masing. Dengan modal mukjizat Allah dan semangat jihad memberantas kezaliman mereka mampu melakukan perubahan secara bertahap. Jadi prophetic mission mendatangkan kesejahteraan, keberkahan dan kedamaian bagi umat manusia. Sejarah mencatat bahwa mujahidin sebagai suri teladan di masyarakat dan penggerak utama serta role model guna mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia.

Saat ini kita menyaksikan begitu massive prilaku kezaliman yang dipelopori oleh sebagian penguasa dan para mitra kerja mereka dari berbagai lapisan. Dengan kelicikan, kebohongan dan rekayasa keji, mereka tanpa rasa bersalah mengeluarkan kebijakan dan undang undang yang merugikan rakyat. Oligarki ekonomi, oligarki politik dan oligarki sosial budaya menyatu dengan slogan indah dan menawan. Masyarakat tertipu lagi untuk kesekian kalinya.

Nahi munkar bukti kepedulian, kecintaan dan tanggung jawab umat kepada bangsa dan negaranya. Bukan anti Pancasila atau NKRI, seperti yang dituduhkan selama ini. Adalah umat Islam yang punya andil besar dalam merawat kesatuan, persatuan dan kemajuan negara ini walaupun mereka sering dimarginalkan secara ekonomi. Apa yang mereka perjuangkan adalah legitimate right untuk mendapatkan perlakuan yang adil sesuai dengan norma demokrasi modern. Merekalah sesungguhnya perekat, pelopor dan pembela Pancasila dengan segala resikonya.

Akhirnya mari kita berdoa memohon kepada Allah SWT agar senantiasa berada dalam lindungan dan hidayahNya.

KH. Muhyiddin Junaidi, Lc., MA.
Wakil ketua Dewan Pertimbangan Majlis Ulama Indonesia Pusat

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6

Artikel Terkait

Back to top button