DAERAH

Korban Gempa Cianjur Bertambah, 162 Meninggal Mayoritas Anak-anak

Cianjur (SI Online) – Kabupaten Cianjur berduka, korban gempa semakin bertambah. Gempa berdaya 5,6 magnitude kemarin Senin (21/11) menghancurkan banyak infrastruktur publik. Bencana alam juga turut memakan korban jiwa yang mayoritas merupakan anak-anak.

Hingga pukul 20:00 WIB tadi malam, jumlah korban jiwa di Bumi Tauco mencapai 162 jiwa. 362 lebih mengalami luka-luka yang didominasi patah tulang akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Empat kecamatan yang porak-poranda antara lain Cianjur, Cugenang, Warungkondang dan Gekbrong. Akses jalan menjadi tertutup dilihat nadi Cugenang menuju Cipanas maupun sebaliknya akibat tertutup material longsor.

Material longsor itu terjadi di tiga titik yang berdekatan dengan jarak berkisar 50 hingga 100 meter antar titik.

Aliran listrik di pusat Kota Cianjur padam. Aliran air juga mengalami gangguan. “Listrik semaksimal mungkin akan diperbaiki oleh PLN. Kalau air ada PDAM. Kemungkinan bisa seminggu baru normal,” ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Pendopo tadi malam.

Untuk korban jiwa, Kang Emil menerangkan, didominasi oleh anak-anak. Pasalnya, gempa terjadi di saat tak sedikit anak-anak yang sedang melakukan pembelajaran di sekolah. “Banyak anak-anak yang jadi korban. Karena (gempa, red) terjadi di saat jam belajar,” tuturnya didampingi Bupati Cianjur, Herman Suherman.

Di Kabupaten Cianjur sendiri, sedikitnya ada tiga rumah sakit yang difokuskan untuk penanganan korban pasca gempa. Yang pertama RSUD Cianjur, RSUD Cimacan dan RS Bhayangkara Polri. “Kami terus gencar untuk melakukan penanganan warga yang menjadi korban akibat gempa bumi,” tutur Bupati Cianjur, Herman Suherman.

Hingga tadi malam, pihaknya masih berfokus dengan penanganan korban gempa. Di RSUD Cianjur, pasien korban gempa langsung mendapatkan penanganan saat masuk di parkiran. “Kita juga kerahkan semua perawat serta dokter,” terangnya.

Forkopimda Kabupaten Cianjur akan mendirikan tenda dihalaman RSUD Sayang Cianjur dan halaman Pemda Kabupaten Cianjur. Hal itu dilakukan karena banyaknya korban yang berdatangan.

“Korban masih berdatangan bahkan hingga saat ini sekitar pukul 16.10 WIB kendaraan pribadi, ambulan dan Dinas masih berdatangan membawa korban,” paparnya.

Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadhan menjelaskan, pihaknya akan membuat posko untuk pengungsian di Gedung DPRD Cianjur. Hal tersebut telah dibuat kesepakatan bersama dengan jajaran Forkopimda Kabupaten Cianjur.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button