Lima Anggota JT dari Bangladesh Dikarantina di Asrama Atlet Lumajang
Lumajang (SI Online) – Lima anggota Jamaah Tabligh (JT) asal Bangladesh dikarantina di Asrama Atlet Stadion Semeru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
“Hari ini kami minta mereka untuk dikarantina di Asrama Atlet di Stadion Semeru untuk memastikan mereka tidak keluar ke manapun,” ungkap Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam akun media sosialnya yang diunggah pada Ahad malam (12/04/2020).
Thoriq bersama tokoh masyarakat setempat mendatangi lima anggota JT tersebut di rumah Ustaz Lukman dan memeriksa izin tinggalnya di Indonesia. Namun setelah dicek izin tinggalnya ternyata sudah habis.
Menurutnya, para anggota JT itu sudah beberapa minggu tinggal di RW 1, RT 6, Kelurahan Ditotirunan, Kecamatan Lumajang, namun mereka diminta untuk tidak melakukan kegiatan di saat wabah virus corona.
“Sebelumnya mereka berkomitmen melakukan isolasi mandiri dan tidak keluar dari tempat tinggal, kenyataannya mereka beberapa kali ditemukan berkeliling ke pasar, keliling ke permukiman penduduk sekitar,” tuturnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, kelima orang itu juga keluar ke Kecamatan Pasirian dengan tidak mengenakan masker, sehingga hal tersebut dinilai sangat meresahkan di saat pandemi virus corona (COVID-19).
“Mereka semua terkoordinasi oleh Jamaah Tabligh yang ada di Indonesia, yang terpusat di Masjid Jami Kebon Jeruk Jakarta dan beberapa waktu lalu terdeteksi ada beberapa jamaah yang berkegiatan di masjid itu dinyatakan positif corona, hingga satu masjid di karantina bersama,” kata Bupati.
Cak Thoriq -panggilan akrabnya- meminta mereka dikarantina di Asrama Atlet di Stadion Semeru untuk memastikan agar tidak keluar ke manapun.
“Saya berharap mereka segera kembali ke negaranya atau mereka keluar dari Lumajang untuk berkumpul dalam satu tempat dengan Jamaah Tabligh yang lain dari negara lain yang lebih terkontrol,” ujarnya.
Sebelumnya tim tenaga kesehatan Lumajang melakukan pemeriksaan terhadap lima orang WNA asal Bangladesh itu sebagai tindak lanjut upaya pencegahan atau antisipasi penyebaran COVID-19 dan menunda kegiatan tabligh keliling (khuruj, red) di Lumajang, kemudian menetap di tempat yang aman dengan pemantauan tim tenaga kesehatan.
Namun demikian, usai dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, kelima orang jamaah tablig itu hasilnya negatif.
sumber: ANTARA