Marissa Haque Meninggal Dunia: Sosok Aktris, Politisi, Akademisi Hingga Pegiat Halal

Jakarta (SI Online) - Innalillahi wa innailaihi rajiuun. Aktris senior yang belakangan menjadi politisi kemudian dikenal sebagai akademisi dan seorang pegiat halal, Marissa Haque, meninggal dunia. Marissa meninggal pada Rabu, 2 Oktober 2024, pukul 00:50 WIB. Kabar tersebut dibagikan oleh sang putri, Marsha Chikita Fawzi, melalui unggahannya di media sosial. “Telah berpulang ke rahmatullah ibu Mariisa, ibu saya. Saya mohoonnnnn ibu,” tulis Chiki dalam unggahannya di akun instagram pribadinya @chikifawzi, Rabu (02/10). Tak ketinggalan, putri sulung Marissa, Isabella Muliawati Fawzi, juga meminta doa bagi sang ibu melalui unggahannya. Perjalanan Karir Marissa Haque Marissa Grace Haque lahir di Balikpapan pada 15 Oktober 1962. Ia dikenal sebagai salah satu sosok berpengaruh di dunia hiburan dan politik Indonesia. Memiliki karier yang cemerlang sebagai aktris, ia juga berperan aktif di panggung politik dan pendidikan hingga akhir hayatnya pada 2 Oktober 2024. Marissa memulai karirnya sebagai aktris film, debut di layar lebar melalui film “Kembang Semusim” pada tahun 1980. Ia dikenal luas lewat perannya dalam film “Tinggal Landas Buat Kekasih” (1984) dan “Biarkan Bulan Itu” (1986), yang membawanya masuk dalam daftar nominasi Piala Citra. Prestasinya di film “Tinggal Landas Buat Kekasih” mengantarkannya memenangkan gelar Aktris Pendukung Terbaik di Festival Film Indonesia. Selain berakting, Marissa juga aktif di dunia musik dan tari, berpartisipasi dalam sanggar "Swara Mahardika" di bawah bimbingan Guruh Soekarnoputera. Ia sempat terkenal sebagai bintang iklan sabun, menambah popularitasnya di masyarakat. Tak sampai disitu, Marissa memasuki dunia politik sebagai anggota DPR RI pada periode 2004-2006 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mewakili daerah pemilihan Jawa Barat II. Namun ia kemudian mundur karena maju sebagai calon Wakil Gubernur Banten berpasangan dengan Zulkieflimansyah dari PKS. Pada 2006, ia menjabat sebagai Duta Badak untuk WWF Indonesia. Karier politik Marissa di PDIP tidak bertahan lama. Selanjutnya, Marissa bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 2007, diikuti oleh Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 2012. Ia terlibat dalam beberapa pemilihan umum dan menunjukkan komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat. Marissa adalah seorang akademisi yang berdedikasi. Ia menyelesaikan pendidikan hukum di Universitas Trisakti. Marissa pernah kuliah S2 di Ohio University, Amerika Serikat, dengan mengambil dua jurusan yakni jurusan Film dan Television, dan Space Communications/Satellite. Namun pendidikannya tidak sampai lulus. Ia kemudian melanjutkan studi di bidang bahasa anak tuna rungu di Universitas Katolik Atma Jaya dan juga meraih gelar MBA dari Universitas Gadjah Mada. Pada 2012, ia berhasil meraih gelar doktor di Pusat Studi Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB). Sebagai dosen di Indonesia Banking School, Marissa berbagi pengetahuan dan pengalamannya kepada generasi muda. Marissa Haque adalah sosok yang telah memberi warna dalam berbagai bidang hiburan, politik, dan pendidikan. Warisannya akan terus dikenang, terutama bagi mereka yang terinspirasi oleh perjalanan hidup dan kariernya yang beragam. Kenangan Anies Baswedan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang almarhumag Marissa Haque sebagai sosok seniman, politikus, sekaligus akademisi berprestasi. "Innalillahi wa inna illaihi rajiun, kita semua merasa kehilangan atas meninggalnya ibu Marissa Haque, atas dedikasinya yang luar biasa di bidang sosial yang terus almarhumah kerjakan," kata Anies kepada wartawan di rumah duka di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (02/10). Anies pun bercerita bahwa dia dan sang istri, Fery Farhati, sempat menempuh pendidikan di Amerika Serikat bersama Marissa Haque. Dari sana, Anies mulai mengenal Marissa Haque dan sempat beberapa kali berinteraksi bersama, terlebih Anies dan Chikita Fawzi (anak Marissa Haque) pernah bekerja sama selama satu tahun terakhir dalam Pilpres 2024 lalu. "Yang berkesan waktu kami sama-sama kuliah di Amerika, jadi saya, Fery, dan Mbak Marissa di sana," kata Anies. "Saya ingat sekali Mbak Marissa di rumah beberapa waktu, kita sama-sama di tanah jauh (dari Indonesia), kita sama-sama kuliah juga, jadi dekat sekali," sambungnya. Anies juga mengenang mendiang Marissa sebagai seniman, politikus, sekaligus akademisi inspiratif. Dia pun mendoakan agar semua amal ibadah mendiang Marissa dapat diterima di sisi-Nya. "Sebagai seniman, mereka bukan sekadar berkarya, tapi juga peduli dengan isu-isu kemasyarakatan, bahkan peduli ketika di dalam proses politik juga yang menunjukkan bahwa hidupnya hanya untuk memberikan manfaat," kata dia. "Insyaallah ditinggikan derajatnya di sisi Allah, diampuni semua khilaf dan dosanya, dan keluarga diberikan kekuatan serta ketabahan dalam melewati situasi berat ini," begitu Anies mendoakan almarhum. []

SHARE:

Artikel Terkait

Bela Palestina, Marissa Haque Ingatkan untuk Terus Boikot Produk Pro Israel