DAERAH

Meski Terkendala Air, Pembangunan Musala di Lombok Terus Berlanjut

Kayangan (SI Online) – Memasuki 1,5 bulan pengerjaan, progress pembangunan musala di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat mencapai lebih dari 50 persen.

Saat ini sedang dilakukan pemasangan begisting dan pembesian atap serta pemasangan instalasi listrik.

Site Manager program, Ir. Nur Ikhwan Abadi mengatakan kendala terbesar pembangunan di wilayah ini adalah sulitnya air baik untuk aktifitas pembangunan maupun untuk keperluan sehari-hari.

“Air di sini kurang lancar, karena memakai saluran irigasi dan bergantian. Tiap hari Jum’at dan Rabu, air berhenti mengalir karena dialihkan ke kampung lain. Bahkan pernah selama 3 hari air tidak mengalir,” ujar Nur Ikhwan melalui keterangan tertulisnya kepada Suara Islam, Selasa (16/8/2022).

“Musim kemarau ini mata air mengecil dan warga berebutan untuk mendapatkan air. Alhamdulillah, pada pertengahan Juli lalu, dari Dinas Damkar Pos Kayangan sempat mengirimkan 2.000 liter air gratis ke sini.” lanjut Nur Ikhwan.

Untuk keperluan pembangunan dan kebutuhan sehari-hari, Nur Ikhwan dan Tim membuat tampungan air sementara dengan memakai terpal dan menyediakan tank kapasitas 1.100 liter. Tim juga membuat tampungan untuk mengalirkan air dari atap guna menampung air hujan.

“Kami membuat tampungan air dari terpal, seperti yang pernah kami lakukan di Rakhine State, Myanmar karena air di sana juga sulit,” kenang relawan yang pernah bertugas sebagai Site Manager Pembangunan RS Indonesia di Rakhine State (Myanmar) dan Jalur Gaza (Palestina).

Untuk itu, menggunakan donasi yang ada, setelah pembangunan selesai, program selanjutnya adalah pencarian sumber air dan pembuatan sumur untuk mengatasi permasalahan air di wilayah ini.

“Kami sudah arahkan teman-teman relawan baik relawan MER-C Cabang Mataram dan relawan pembangunan untuk mencari sumber air dan membuat sumur bagi kepentingan musala, sekolah dan juga warga sekitar. Mohon doanya semoga rencana ini dimudahkan,” ujar Faried Thalib, salah satu Presidium MER-C yang berlatar belakang insinyur, yang mengomandoi program-program konstruksi MER-C baik di wilayah konflik dan bencana alam di dalam maupun di luar negeri.

Selain melaksanakan tugas pembangunan, para relawan yang semuanya pernah bertugas di Jalur Gaza (Palestina) untuk membangun RS Indonesia, menyempatkan diri untuk memenuhi undangan dari kampung-kampung sekitar. Hal ini dalam rangka bersilaturahmi dan sharing pengalaman melakukan pembangunan RS Indonesia di wilayah terblokade dan rawan agresi tersebut.

“Alhamdulillah pada tanggal 21 Juli 2022 lalu, kami bersilaturahmi ke Dusun Karang Langu, Kec. Tanjung, KLU sekaligus sosialisasi dan sharing pengalaman membangun RS Indonesia di Gaza dan di juga di Rakhine State Myanmar dengan warga di sana,” ujar Nur Ikhwan.

“Tanggal 7 Agustus kami juga memenuhi undangan ke desa Gerung, Lombok Barat untuk silaturahmi dan sharing pengalaman yang sama kepada warga. Bahkan pada saat itu, turut hadir Bapak Camat Gerung, Sekretaris Camat, dan Tokoh Masyarakat setempat,” imbuhnya.

“Kemudian pada tanggal 12 Agustus lalu ini kami juga bersilaturahmi ke Desa Mareje, Lombok Barat, untuk sharing pengalaman kepada pejabat desa, tokoh masyarakat dan juga warga. Kebetulan kami bertemu dengan mahasiswa asal Gaza yang sedang menjalani studi di Universitas Mataram. Kami senang sekali bisa bertemu mahasiswa tersebut yang merupakan satu-satunya warga Gaza di Lombok dan saling berbagi cerita tentang Gaza,” tambahnya.

Apabila tidak ada kendala, pembangunan bantuan musala di Lombok diperkirakan memakan waktu tiga bulan dan diharapkan bisa rampung pada akhir September 2022.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button