NASIONAL

Obrolan Terakhir Babeh Ridwan Saidi: Islam Agama Pertama yang Masuk Indonesia

Babeh mengatakan, Mualim Teko wafat pada 983 M dan makamnya berada di Kampung Teko, yang kemudian menjadi danau.

Nama Mualim Teko saat ini diabadikan sebagai nama jalan di depan Taman Wisata Alam Muara Angke, Kamal Muara, Jakarta Utara. Penetapan jalan tersebut berdasarkan pada Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 565 Tahun 2022 Tentang Penetapan Nama Jalan, Gedung, dan Zona Dengan Nama Tokoh Betawi dan Jakarta.

Jalan Mualim Teko di Kamal Muara, Jakarta Utara.

“Jadi Mualim Teko ini pengasas, orang yang mengajarkan orang Indonesia sembayang,” ungkap Babeh Ridwan.

Kemudian, terkait awal masuknya Islam ke Indonesia, Babeh Ridwan Saidi termasuk sejarawan yang meyakini Islam masuk pada abad ke-7. Bahkan, kata dia, Islam adalah agama yang pertama masuk di Indonesia.

Babeh Ridwan memiliki argumentasi. Prasasti Kebon Raja Bogor (sekarang disebut Kebon Raya, red), yang dibuat sebelum 651 Masehi. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Arab dengan aksara Nabathaen, yang berbunyi “la ila Hu.” Tidak ada, selain Tuhan.

Prasasti Kebon Raja Bogor.

Kalimat yang sama juga dijumpai dalam nisan-nisan di Troloyo, Jawa Timur. Selain itu juga terdapat salah satu makam Islam tertua pada abad VII M berada di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

Di sana jelas dalam nisan kuburan tertulis tahun 67 H atau 688 M. Karena itu berdasarkan bukti ini Islam telah masuk Andunisi pada abad VII Masehi.

“Jadi Islam adalah agama pertama yang masuk ke Indonesia,” tegas babeh Ridwan.

Babeh Ridwan mempersilahkan orang-orang berbeda pendapat dengan dirinya. Asalkan menggunakan argumentasi, bukti dan fakta, bukan dongeng.

Babeh Ridwan, dalam sebuah tulisannya menyebut teori yang mengatakan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 adalah dongeng. Faktanya, kata dia, pada abad VII Masehi Islam sudah masuk ke sini.

Masjid Pola Karbala di Luwu Utara.

Secara fisik, Babeh Ridwan juga memiliki fakta. Masjid Malangka di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Di Malangka, kata Babeh, ada masjid tanpa atap. Masjid jenis ini merupakan Pola Karbala. Tanpa atap tetapi ada mihrabnya. Masjid tersebut merupakan bangunan abad ke-7.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button