OASE

Pahala Dakwah

Rasulullah Saw bersabda pada hari perang Khaibar, “Niscayalah saya akan memberikan bendera ini esok hari kepada seseorang yang Allah akan memberikan kemenangan di atas kedua tangannya. Ia mencintai Allah dan Rasul-Nya dan ia juga dicintai Allah dan Rasul-Nya.”

Pada malam harinya para sahabat saling berbisik, siapa gerangan di antara mereka yang akan diberi bendera itu. Setelah pagi hari tiba, orang-orang sama pergi ke tempat Rasulullah SAW, semuanya mengharapkan supaya bendera itu diberikan kepadanya.

Kemudian beliau bersabda, “Di manakah Ali bin Abi Thalib?” Kepada beliau dikatakan, “Ya Rasulullah, ia sakit kedua matanya.” Beliau bersabda lagi, “Bawalah ia ke mari!” Kemudian Rasulullah meludahi kedua matanya seraya mendoakan untuk kesembuhannya. Dan kedua mata Ali menjadi sembuh, seolah-olah tidak pernah sakit sebelumnya.

Selanjutnya Rasulullah memberikan bendera itu kepada Ali bin Abi Thalib. Ali berkata, “Ya Rasulullah, apakah saya wajib memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti kita semua (masuk Islam)?”

Beliau menjawab, “Berjalanlah perlahan-lahan, sehingga engkau datang di halaman perkampungan mereka. Kemudian ajak mereka untuk masuk Islam dan beritahukan apa-apa yang wajib atas diri mereka dari hak-haknya Allah SWT yang perlu dipenuhi. Demi Allah, jikalau Allah memberikan petunjuk (hidayah) kepada seseorang dengan sebab usahamu (dakwahmu), maka hal itu lebih baik bagimu daripada memiliki unta merah.”

Kisah di atas menjelaskan kepada kita selaku para dai (penyeru dakwah) tentang balasan (pahala) dakwah yang menggiurkan. Jika mengetahuinya, seseorang pasti berupaya untuk terus berdakwah hingga ajal menjemputnya. Karena itu, jangan pernah terlintas dalam fikiran berhenti dari dakwah. Dalam hadis lain, pahala dakwah itu melebihi dunia dan seisinya.

Rasulullah Saw bersabda, “Wahai Ali, sesungguhnya Allah SWT memberikan hidayah seseorang dengan usaha kedua tanganmu (dakwahmu), maka itu lebih baik bagimu dari tempat manapun yang matahari terbit di atasnya (lebih baik dari dunia dan isinya).” (H.R. Hakim).

Rasulullah Saw bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya Allah SWT memberikan hidayah kepada seseorang dengan (dakwah)mu, maka itu lebih baik bagimu dari unta merah.” (H.R. Bukhari, Muslim, dan Ahmad).

Berkaitan dengan unta merah, Ibnu Hajar al-Asqalani mengatakan bahwa unta merah itu merupakan kendaraan yang sangat dibanggakan oleh orang Arab pada saat itu. Untuk itu, sekali lagi, jangan pernah terlintas sedikitpun dalam fikiran untuk berhenti dari dakwah.

Semoga Allah membimbing kita kaum Muslimin agar dapat istikamah dalam dakwah dan meraih apa yang telah dijanjikan. Amin.[]

KH. Imam Nur Suharno, S.Pd., S.Pd.I., M.Pd.I., Penasihat Korps Muballigh Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat.

Artikel Terkait

Back to top button