OPINI

Pembubaran FPI dan Gagasan Emas DKN dari Jokowi

Oleh karena itu menurut saya karena negara ini adalah negara demokrasi, dimana setiap orang dijamin haknya untuk berkelompok dan mengeluarkan serta menyampaikan pendapatnya maka langkah yang terbaik dilakukan oleh pemerintah bukan memukul dengan membubarkannya. Tapi dengan merangkul dengan mengajak mereka untuk bermusyawarah dan berdialog.

Karena biasanya kalau ada perbedaan, misalnya antara FPI dengan pemerintah, maka menurut saya sesuai dengan semangat yang ada dalam Pancasila terutama sila ketiga dan keempat yaitu untuk terjaga dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa maka di dalam sila keempat kita diingatkan untuk bermusyawarah maka dari kedua sila ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa pesan yang sangat kuat yang harus kita perhatikan adalah kita harus mengedepankan pendekatan musyawarah dan dialog terlebih dahulu daripada pendekatan hukum dan pendekatan keamanan.

Disinilah saya melihat ide dan gagasan presiden Jokowi untuk membentuk Dewan Kerukunan Nasional yang pernah beliau gagas sewaktu dalam pemerintahan beliau dalam periode pertama sangat relevan untuk diaktifkan bagi menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa yang ada. Karena melalui dewan ini kita akan bisa temukan suatu dialektika dimana ada tesa dan anti tesa sehingga kita bisa membuat sintesa yang baik bagi bangsa ini kedepannya.

Cuma sayang gagasan emas dari presiden ini tidak mendapat perhatian serius dari orang-orang di sekitar beliau sehingga terjadilah masalah bubar-membubarkan.

Cara ini menurut saya selain tidak cocok dengan nilai-nilai demokrasi juga kurang pas dengan budaya bangsa kita yang lebih mengedepankan musyawarah mufakat dalam mengatasi masalah. Karena cara-cara musyawarah dan dialog ini menurut saya jauh lebih terhormat dan mendukung bagi tegak dan terciptanya rasa persatuan dan kesatuan di antara kita sesama warga bangsa apalagi negeri ini oleh para pakar dunia sudah diprediksi akan menjadi salah satu negara adikuasa dimana indonesia akan menjadi salah satu negara terbesar keempat PDB-nya di dunia tahun 2040-2050.

Oleh karena itu negara ini diperkirakan 20 tahun mendatang akan menjadi negara besar dan maju dan Ibnu Khaldun seorang Sosiolog besar Islam dan dunia mengatakan suatu bangsa akan bisa besar dan maju kalau persatuan dan kesatuan serta kerukunan dan rasa kebersamaan diantara warga bangsanya kuat.

Disinilah saya melihat penting dan perlunya kita sebagai bangsa mendorong presiden Jokowi untuk mengaktifkan kembali secara serius dan bersungguh-sungguh gagasan beliau tentang Dewan Kerukunan Nasional tersebut agar kita bisa menyelesaikan masalah-masalah bangsa yang kita hadapi dengan baik.

Karena dengan cara itulah saya yakin semua anak bangsa yang sama-sama merasa bertanggung jawab untuk memajukan negeri ini akan merasa terhormat dan dihormati serta tidak ada yang merasa disakiti dan tersakiti sehingga persatuan dan kesatuan serta rasa kebersamaan di antara kita bisa tegak seperti yang telah diamanatkan dan diharapkan oleh konstitusi. Terima kasih.

Buya Anwar Abbas
Pengamat Sosial Ekonomi dan Keagamaan

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button