Persatuan Cendekiawan Internasional Kutuk Penangkapan Imam Masjid Al-Aqsa
Doha (SI Online) – Sekretaris Jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS), Syekh Ali Muhyiddin Al-Qaradaghi, menegaskan penangkapan Imam dan Khatib Masjid Al-Aqsa Syekh Ikrima Sabri adalah intervensi terang-terangan pendudukan Israel terhadap pengelolaan tempat suci Islam.
Syekh Sabri ditangkap di rumahnya di Yerusalem Timur pada hari Jumat, ditahan selama berjam-jam, kemudian membebaskannya dan mendeportasinya dari Al-Aqsa selama sepekan .
“Kami mengimbau dunia Arab dan Islam dan semua organisasi internasional dan hak asasi manusia untuk menuntut penghentian praktik-praktik agresif ini,” ujar Al-Qaradaghi dikutip dari Anadolu, Ahad (31/5).
Ia menambahkan, “Ini adalah pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia dan gangguan mencolok dalam urusan tempat-tempat suci.”
IUMS mengutuk dan mencela tindakan terhadap Sheikh Sabri, dan menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam, PBB, dan organisasi hak asasi manusia untuk melindungi warga Yerusalem dari serangan berulang oleh penjajah.
Al-Qaradaghi juga mengecam keputusan yang dikeluarkan oleh otoritas pendudukan terhadap Sheikh Sabri, yang juga merupakan kepala Otoritas Islam Tertinggi di Yerusalem, dan anggota Dewan Pembina Cendekiawan Muslim.
Ia menganggap bahwa keputusan Israel itu “sewenang-wenang dan tidak dapat diterima, dan merupakan pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia, dan campur tangan terang-terangan. Ini tidak dapat diterima dalam urusan kesucian dan badan-badan yang bertanggung jawab untuknya.”
Dia juga mengutuk serangan berulang kali oleh pendudukan terhadap imam Masjidil Aqsa dan orang-orang Yerusalem.
Dia mendesak dunia Arab dan Islam serta semua organisasi internasional dan hak asasi manusia, untuk menuntut penghentian “praktik-praktik agresif, praktik tidak etis, dan serangan berulang-ulang yang tidak adil ini.”
Dia juga meminta Palestina untuk “menyatukan barisan dan menentang konspirasi yang menargetkan penghapusan sistematis kehadiran Palestina di Al-Quds Al-Sharif.”
red: adhila