OASE

Rahasia Tazkiyatun Nafs

Mana hamba mana yang dihamba. Kepada siapa mahluk itu pantas menghamba. Dari itulah manusia akan mengetahui kepada siapa mesti memohon pertolongan, bukan kepada yang lain. Misalnya melihat orang yang cantik atau tampan, maka yang keluar dari hati dan lisannya adalah Allahu Jamiil. Allah Yang Mahaindah. Bukan lagi pujian yang lain. Dan tidak lagi menghambakan diri pada si tampan. Begitu pula bila bertemu dengan si kaya, maka ia akan mengatakan bahwa Allahu Ghoniyy dan dia tidak akan menghambakan diri pada si kaya dan kekayaannya. Begitu pula bila ada orang yang berkuasa, maka dia akan mengatakan Allahu ‘Aziiz. Dan, dia tidak akan menghambakan diri pada penguasa dan kekuasaan.

Kalau ini sudah masuk maka kehidupan manusia akan sangat bahagia. Iyya kana’budu waiyya kanasta’iin adalah bentuk aplikatif dari laa ilaaha illallahu.

Ini yang disebut sebagai orang yang beruntung di ayat ini. Barang siapa yang menyucikan dirinya. Mengisi kalbu dengan asma-Nya. Dan di balik nama-Nya ada sifat-Nya yang indah. Husna adalah bentuk superlatif dari Hasan. Kesempurnaan keindahan. Yang jika nama itu kita sebut, maka terbukalah semua perbendaharaan langit.

Surat Thaha ayat 5:

اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى

Allah Ar-Rahman telah melimpahkan segala kasih sayang-Nya. Bahkan energi yang Anda miliki hari ini menjalani aktivitas kehidupan adalah energi yang berasal dari Al-Muhyi dan Al-Mumiit. Allah Yang menghidupkan dan mematikan. Hari ini adalah Jumat, maka siapa yang meringankan kaki Anda untuk menghamba kepada-Nya, maka Dialah yang membimbing dengan kasih sayang-Nya.

Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Milik-Nyalah Ka’bah di bumi dan Ka’bah di langit yang merupakan tempat malaikat bertawaf. Milik-Nyalah air zamzam yang hingga hari ini abadi memancar. Di tanah yang tadinya tandus dan gersang. Allah lah yang mengkuasai segala rahasia yang ada di langit dan di bumi.

Milik Allah apa yang ada di antara langit dan bumi. Dia yang mengatur semua benih yang bertumbuh menjadi pohon dan apapun yang ada bersamanya. Inilah proses tazkiyatun nafs, perjalanan menjumpai Allah.

Sungguh beruntunglah orang-orang yang telah menyucikan jiwanya. Mengosongkan dari kotoran-kotoran jiwa. Caranya dengan memasukkan pembersih jiwa yaitu Asmaul Husna. Maka akan bersih kalbu, sehingga kita bisa menangkap objek. Yang halal adalah halal, yang haram adalah haram. Haq adalah haq. Yang bathil adalah bathil. Yang Khaliq adalah Khaliq, yang mahluk adalah mahluk. Jika itu sudah ada, maka yang selanjutnya hadir adalah kebahagiaan-kebahagiaan di dunia dan akhirat.[]

Ustaz Bachtiar Nasir, Pimpinan AQL Islamic Center.

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button