NUIM HIDAYAT

Santri Elkisi dan Tradisi Menulis (Buku)

Melatih santri menulis memang tidak mudah. Tapi yang penting mereka mempunyai semangat menulis dahulu.

Dengan semangat, maka mereka akan termotivasi untuk berlatih. Dan menulis memang perlu berlatih. Dengan latihan -sebisa mungkin tiap hari- maka santri akan terbiasa menyusun kata.

Penguasaan kosa kata bagi seorang penulis adalah penting. Dengan pengayaan kata, maka santri akan ‘prigel’ dalam penulisan

Maka dalam training atau pengajaran menulis/mengarang, biasanya saya menganjurkan santri untuk mempunyai buku diary.

Coba isi diarymu tiap hari dengan pengalaman atau perasaan yang kamu alami. Misalnya, Alhamdulillah hari ini saya mendapat pelajaran menarik yang disampaikan Ustadz Fathur Rohman . Yaitu tentang adab belajar. Bahwa dalam belajar harus serius, semangat dan rajin mencatat dan seterusnya.

Saya menyarankan agar mereka menulis satu alinea, dua alinea tentang pengalaman mereka sehari-hari di pesantren. Bila ini dilakukan tiap hari, maka para santri akan mempunyai ketrampilan menyusun kata atau menulis.

Dengan terampil menyusun kata, maka mereka akan bisa menulis dengan bagus. Tinggal diarahkan nantinya apakah menulis berita, menulis profil, menulis opini, menulis buku dan lain-lainnya.

Yang patut dikagumi para santri SMA di Pesantren Elkisi Mojokerto ini, adalah mereka yang kelas 12, diwajibkan semua untuk membuat buku.

Tema-temanya bermacam-macam, terutama seputar pemikiran Islam. Kemarin, saya mengusulkan juga mereka dapat menulis tentang biografi dan pemikiran tokoh-tokoh Islam atau pahlawan Islam di tanah air.

Penugasan ini alhamdullah sudah berlangsung beberapa kali. Dan semua santri bisa menyelesaikan penugasan ini. Banyak karya-karya mereka yang kemudian dicetak menjadi buku dan kini buku itu bisa dinikmati di pesantren.

Era ini memang era menulis. Menulis adalah dasar bagi komunikasi ke publik. Pembicara yang hebat, akan lebih hebat lagi bila ia mempunyai kemampuan menulis yang hebat. Tokoh besar Tjokroaminoto berpesan bahwa bila anda ingin menjadi pemimpin besar maka menulislag seperti wartawan, dan bicaralah seperti orator.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button