INTERNASIONAL

Sekitar 2,5 Juta Jemaah Haji Wukuf di Padang Arafah

Mekah (SI Online) – Kurang lebih 2,5 juta jemaah haji dari seluruh dunia hari ini, Sabtu (10/8/2019) berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf.

Jemaah akan menjalani ritual puncak haji, yakni berdoa secara khusyuk mulai siang hingga sore hari. Situasi di Arafah tadi malam sudah penuh layaknya lautan manusia serbaputih.

Mereka bergerak dari Mekah menuju Arafah sejak pagi hari. Jalan-jalan menuju Arafah juga sangat padat. Aparat keamanan Arab Saudi melakukan penjagaan ketat di pintu-pintu masuk Arafah.

Pengamanan juga dilakukan melalui jalur udara. Helikopter angkatan bersenjata Arab Saudi sejak pagi melakukan pemantauan pergerakan jamaah yang mencapai jutaan orang.

Hingga tengah malam pergerakan jamaah haji Indonesia ke Arafah juga masih berlangsung. Pergeseran jamaah Indonesia yang totalnya mencapai 231.000 orang ini dilakukan dalam tiga tahap. Hal itu dilakukan lantaran keterbatasan jumlah angkutan masyair yang diberikan Pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia, yakni hanya 21 unit bus per maktab.

Jemaah haji Indonesia bergerak dari Mekah ke Arafah sejak pagi kemarin. Tahap pertama pemberangkatan jamaah mulai pukul 07.00 sampai 12.00 waktu Arab Saudi (WAS).

Kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua mulai pukul 12.00 hingga 16.00 WAS. Gelombang terakhir baru dilakukan pada pukul 16.00 hingga tengah malam.

Kelompok terbang (kloter) 57 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan kloter 27 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) menjadi jemaah haji Indonesia pertama yang tiba di Arafah. Selanjutnya disusul jamaah dari kloter-kloter lain. Sebelum jamaah haji tiba, petugas telah lebih dulu sampai di Arafah untuk mempersiapkan penyambutan jemaah.

Sebanyak 900 petugas diberangkatkan ke Arafah sejak Kamis (8/8) malam mulai pukul 21.00 WAS. Seluruh petugas tiba di Arafah Jumat (9/8) dini hari.

“Tepat dalam waktu 3,5 jam, seluruh petugas gelombang pertama ini telah berhasil didorong menuju Arafah,” kata Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Asep Subhana kepada tim Media Center Haji (MCH) kemarin.

Kepala Daerah Kerja Mekah Subhan Cholid menjelaskan, petugas yang diberangkatkan ke Arafah berasal dari berbagai unsur. Masing-masing tim Posko Komando Arafah dan Satgas Arafah yang terdiri atas tim kesehatan, tim pengawas katering, dan tim pengawas maktab. “Tim pengawas maktab ini yang menerima jemaah dan penghubung jemaah dengan layanan di maktabnya,” tutur dia.

Satgas Mina juga telah diberangkatkan ke Mina pada Kamis (8/8) malam. Mereka akan menjadi pengawas jemaah haji Indonesia yang menjalani sunah tarwiah. Total ada 35.000 lebih jemaah haji Indonesia yang mengikuti ritual ini. Adapun Satgas Muzdalifah adalah tim terakhir yang akan masuk ke Arafah, yakni sebelum zuhur.

“Nanti ada tim sweeping. Tim ini bertugas memastikan seluruh jemaah haji Indonesia telah diberangkatkan, tidak ada yang tertinggal di hotel,” kata Subhan.

Tim sektor khusus yang bertugas di Masjidilharam juga termasuk paling terakhir ke Arafah. Mereka harus memastikan tidak ada jemaah haji Indonesia yang menyelinap ke Baitullah untuk mencium Hajar Aswad atau ke Safa-Marwa sebelum berangkat ke Arafah.

Prosesi wukuf, menurut Subhan, terbagi dalam beberapa fase. Pagi hingga zuhur, jemaah diminta memperbanyak amaliah sebagaimana yang biasa dilakukan seperti berzikir dan membaca Alquran.

Kemudian saat zuhur, jemaah menunaikan salat zuhur dan asar dengan cara jamak qasar. Setelah itu mendengarkan khutbah wukuf yang akan disampaikan oleh Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin. “Setelah itu hingga asar perbanyak berdoa karena itu adalah waktu yang mustajab,” katanya.

Subhan mengingatkan jemaah haji untuk mengukur diri ketika ingin menjalankan prosesi wukuf di luar tenda. Jika hal itu memberatkan, amaliah doa-doa bisa dilaksanakan di dalam tenda.

“Bagi jemaah yang berangkat ke Jabal Rahmah diharapkan mengetahui atau menandai arah datangnya dari tenda sehingga mereka bisa kembali lagi ke tempatnya,” tandasnya.

sumber: sindonews

Artikel Terkait

Back to top button