Siaga Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Terapkan Sejumlah Mitigasi Bencana
Jakarta (SI Online) – Pemprov DKI Jakarta telah melakukan sejumlah mitigasi bencana dalam menghadapi musim hujan yang saat ini intensitasnya semakin tinggi.
DKI Jakarta merupakan wilayah yang dialiri 13 sungai dari hulu dan sebagian besar daratan Utara berada di bawah muka air laut (rob).
Selain itu, Jakarta juga mengalami penurunan tanah per tahun (land subsidence) dan perubahan tata guna lahan dengan populasi yang bertambah, pembangunan yang pesat, dan run off yang meningkat, sehingga daerah resapan semakin berkurang.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta melakukan sejumlah langkah antisipatif terjadinya bencana saat musim penghujan.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Dudi Gardesi, memaparkan, setidaknya ada 5 upaya yang telah dilakukan oleh jajarannya, yakni Gerebek Lumpur, Pengelolaan Air Hujan (Drainase Vertikal), Pemeliharaan Pompa, Penanganan Banjir Rob melalui NCICD, dan Pengelolaan Sistem Folder.
“Gerebek Lumpur itu berbentuk pengerukan/pengurasan, bertujuan meningkatkan kapasitas saluran, kali/sungai, dan waduk, sehingga pada musim hujan daya tampungnya bisa maksimal,” jelas Dudi pada Media Briefing Siaga Banjir Jakarta, di Balai Kota Jakarta, pada Kamis (28/1).
Ia mengungkapkan, pada tahun 2020, jumlah waduk yang sudah dikeruk sebanyak 23 waduk, dengan volume pengerukan 446402,95 m3. Lalu, untuk pengerukan kali, total sebanyak 93 lokasi, dengan volume pengerukan 279967,493 m3. Sementara itu, saluran penghubung yang sudah dikeruk sebanyak 390 saluran, dengan volume pengerukan 121002,6 m3.
Lebih lanjut, Dudi menerangkan, pembangunan drainase vertikal (sumur resapan) yang dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan unsur-unsur terkait di wilayah dan melibatkan masyarakat. Hingga 31 Desember 2020, telah tersedia 2.974 titik drainase vertikal di 777 lokasi, seperti di RPTRA, Gedung Pemda, Sekolah, Taman Kota, dan Masjid.