NASIONAL

Sidak ke Lokasi, Partai Ummat Khawatir IKN Jadi Proyek Mubazir

Ridho mempertanyakan, mess-mess BUMN yang mengerjakan IKN baru saja mulai dibangun, bagaimana mau menyelesaikan bangunan-bangunan inti IKN tahun depan? ‘Hil yang mustahal.’

Kata dia, entah berapa triliun dan berapa tahun lagi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan IKN, yang kalau kita pikirkan sekali lagi, sebenarnya sangat belum diperlukan.

Menurutnya, APBN akan kehabisan darah dalam tahun-tahun mendatang, dan mau tidak mau harus disuntik utang agar tetap bernafas.

“Padahal di sisi lain, dana IKN seharusnya dapat kita gunakan untuk menyelamatkan anak-anak Indonesia dari stunting, gizi buruk, putus sekolah, juga pengangguran, dan kemiskinan,” jelas Ridho.

Ia menilai, proyek IKN adalah proyek mercusuar yang idenya terlalu menyundul langit hingga lupa pijakan di daratan.

“Ide IKN, mengingatkan saya pada karakter narcissistic megalomaniac. Karakter tersebut berpikir dirinya paling penting, paling besar dan paling mampu, sehingga jaringan saraf pusatnya menciptakan delusi yang meyakinkan dirinya sendiri bahwa membangun IKN dalam waktu sekian tahun saja itu bisa, karena dirinya hebat,” kata dia.

“Saya bisa saja salah, tapi saya yakin, bagi yang melihat langsung IKN saat ini, dengan nurani yang jujur, akan berpendapat yang sama dengan saya dan Pak Amien Rais. Kami khawatir IKN akan jadi proyek raksasa yang mangkrak. Dan siapa lagi korbannya kalau bukan rakyat,” ujar Ridho kemudian.

Apa yang ia ungkapkan, kata Ridho, merupakan sebuah autokritik seorang anak bangsa yang mencintai negeri dan saudara setanah airnya, yang ingin melihat negeri yang gemah ripah loh jinawi ini dikelola dengan benar sehingga semua rakyatnya hidup makmur.

“Kepada saudara-saudara di Kalimantan Timur, jangan mau kita dibentur-benturkan. Kita semua setuju dengan pemerataan pembangunan di manapun termasuk di Kalimantan Timur. Tapi proses dan perencanaan yang serampangan yang malah membuat rakyat menderita nantinya, harus kita lawan,” serunya.

“Dan akhirnya, Kepada Presiden Jokowi yang saya hormati, saya sarankan untuk tinjau ulang pembangunan IKN dan lakukan perencanaan kembali yang realistis dan tidak ambisius. Sehingga APBN tetap sehat, hutang yang terlanjur menggunung tak bertambah, dan permasalahan negeri yang lebih penting dapat diselesaikan terlebih dahulu, seperti gizi buruk, stunting, dan lain sebagainya,” tambah Ridho.

“Dan satu lagi, kepada para influencer yang diterbangkan ke IKN dengan biaya negara yang tidak murah, jangan malah memberikan informasi false positif yang malah mengelabui sementara rakyat Indonesia. Jujurlah diri kita, untuk bangsa ini,” tambahnya kemudian.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button