NASIONAL

Tingkatkan Layanan, RS Indonesia di Gaza Tambah Alat Kesehatan

Jakarta (SI Online) – Organisasi sosial kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) selesai melaksanakan pembangunan tahap dua Rumah Sakit (RS) Indonesia yang berlokasi di Bayt Lahiya, Gaza, Palestina.

Pembangunan tahap dua tersebut dilakukan untuk menambah daya tampung dikarenakan kepadatan pasien di Rumah Sakit terbesar kedua di Jalur Gaza itu. Setelah selesainya pembangunan tahap dua, saat ini sejumlah alat kesehatan sudah mulai tiba di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza.

Perlu diketahui bahwa pembangunan tahap dua Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza telah selesai pada Agustus tahun lalu, pembangunan tahap dua untuk membangun lantai tiga dan empat sendiri memakan waktu sekitar 1,5 tahun.

Site Manager Rumah Sakit Indonesia, Edy Wahyudi Darta mengatakan, ada beberapa alat kesehatan yang sudah tiba di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza dan Edy juga menyebutkan bahwa sebagian besar alat-alat kesehatan tersebut berasal dari Turki dan sebagian kecilnya berasal dari China.

“Alat-alat kesehatan yang sudah sampai di Rumah Sakit Indonesia di jalur Gaza itu adalah alat dari jenis medical dan office furniture package, yaitu ada beberapa cabinet, diantaranya cabinet farmasi, cabinet linen, kemudian juga cabinet instrument untuk endoscopy, kemudian trolley instrument, trolley laundry, kemudian trolley medicine, dan table bedside dan untuk yang sudah saya sebutkan, yang sudah sampai itu sebagian besar berasal dari Turki dan ada yang sebagian kecil dari China. Dan alat-alat yang belum sampai ada tiga paket, yang terdiri dari paket endoscopy, kemudian paket ICCU, dan juga paket untuk medical equipments,” kata Edy kepada Suara Islam Online, Rabu (22/9/2021).

Sebagaimana diketahui bahwa untuk masuk ke Jalur Gaza saat ini bukanlah hal yang mudah. Hal ini tentu saja menjadi salah satu hambatan bagi alat-alat kesehatan untuk bisa sampai dengan cepat ke Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza.

Kendati demikian, Edy Wahyudi selaku Site Manager Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza terus melakukan pemantauan kepada alat-alat kesehatan lain yang sampai saat ini belum sampai di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza tersebut.

“Sebagian memang masih dalam perjalanan dan memang perlu kita ketahui bahwa izin masuk untuk peralatan-peralatan medis di Jalur Gaza Palestina ini cukup rumit, karena kita harus melalui pemeriksaan border atau melalui perbatasan Israel. Semua harus melalui Israel, baik pengajuan izinnya ataupun pemeriksaannya. Untuk pengajuan izin dan pemeriksaannya saja itu kalau tahap pertama yang lalu itu bisa mencapai 4 – 6 bulan dan itu di luar waktu perjalanan, Jadi misalkan peralatan sudah sampai di Israel, maka itu harus tunggu sampai 4-6 bulan pemeriksaannya. Dan untuk pemantauannya, kita memang terus pantau, baik dari Jakarta maupun dari Gaza dan memang di Gaza sendiri itu sudah menggunakan tenaga engineer di bidang medical, di bidang peralatan medis. Beliau masih terus memantau tentang kedatangan peralatan tersebut,” ujarnya.

Selain itu, Edy juga mengatakan bahwa hambatan lain mengenai keterlambatan kedatangan alat-alat kesehatan juga dipengaruhi efek samping dari pandemi Covid-19 ini.

“Kita tahu bahwa dunia sedang mengalami wabah, sehingga side effect atau dampaknya itu mendunia. Termasuk pelabuhan-pelabuhan yang sekarang itu berkurang aktivitasnya. Kemudian di industri medisnya sendiri itu juga kan mereka mengurangi aktivitas, baik dari segi personalnya maupun dari segi waktu mereka bekerja,” tambahnya.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button