100 Hari Jokowi-Ma’ruf, FPI: Sepertinya Tambah Hancur-hancuran Semua
Jakarta (SI Online) – 100 hari kerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dinilai Front Pembela Islam (FPI) penuh kegagalan. Bukannya lebih baik, Indonesia malah menjadi hancur-hancuran.
“Sepertinya tambah hancur-hancuran semua. Korupsi tambah marak. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) tambah mandul,” kata Sekretaris Umum FPI Munarman, Kamis, 30 Januari 2020 seperti dilansir Tagar.id
Dari segi perekonomian, kata Munarman, rakyat semakin menderita dengan kebijakan yang tidak berpihak kepada wong cilik. Menurutnya, pemerintah Jokowi-Ma’ruf yang telah berjalan seratus hari selalu mengeluarkan kebijakan menguntungkan konglomerat.
“Hutang makin banyak, pajak ke rakyat makin banyak dan makin tinggi, pajak ringan dan kemudahan terhadap pengusaha besar (taipan) makin meningkat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Munarman mengatakan dinamika perpolitikan juga semakin gaduh dengan banyaknya adu domba antar-golongan. Dia mencontohkan semrawutnya birokrasi pengajuan perpanjangan surat keterangan terdaftar organisasi masyarakat (ormas) FPI di Kementerian Dalam Negeri yang hingga kini belum menemukan titik kejelasan.
“Politik belah bambu dan adu domba makin digalakkan. ‘Peternakan cebong’ untuk mainkan isu makin marak,” ujar dia.
Tidak hanya itu, mantan Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ini juga menilai Jokowi-Ma’ruf gagal memakmurkan bangsa. Hal inilah yang kemudian membuat rezim mengalihkan dengan mendengungkan isu radikal yang digoreng seolah mengancam keutuhan bangsa, padahal tidak sama sekali.
“Isu radikal ini produk rezim gagal menyejahterakan rakyat. Dibuat pengalihan isu radikal melulu,” ucap Munarman.
red: farah abdillah