Sakinah Finance Kenalkan Ekonomi Islam kepada Anak-anak
Bogor (SI Online) – Sakinah Finance mengadakan kegiatan bertajuk “Sakinah Finance Business Clinic for Kids”, sebuah acara sosial yang ditujukan untuk mengajarkan dan mengenalkan sedini mungkin mengenai Ekonomi Islam, Pengelolaan Keuangan dan menanamkan Jiwa Bisnis kepada anak-anak.
Kegiatan yang diikuti 100 persen anak-anak kurang mampu yang tinggal di sekitar Kampus Tazkia, Sentul, Bogor itu dilaksanakan selama dua hari pada Sabtu-Ahad, 13-14 Juli 2019 di Aula Kampus Tazkia, Bogor.
Pada hari pertama, acara diawali dengan pengenalan materi mengenai Ekonomi Islam dasar kepada anak-anak yang disampaikan dengan metode Fun Learning oleh Murniati Mukhlisin. Murniati mengajak anak-anak untuk mengenal sifat-sifat Rasulullah Saw dalam berbisnis dan konsep halal dan haram. Anak-anak juga diajak untuk memahami pentingnya zakat, infak, sedekah, wakaf sebagai media berbagi dengan sesama.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pengenalan materi mengenai pentingnya pengelolaan keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Murniati dibantu Tim Sakinah Finance mengajak anak-anak untuk mencatatkan setiap jenis pemasukan dan pengeluaran mereka sehari-hari. Kemudian anak-anak diajak untuk mencatatkan rencana dan impian mereka dalam jangka pendek dan jangka panjang dan bagaimana cara mereka mengatur keuangan mereka untuk meraih hal tersebut.
Anak-anak diajarkan bahwa untuk meraih rencana jangka pendek dan panjang mereka, ada dua hal yang bisa mereka lakukan, yang pertama menabung (menyisihkan uang jajan mereka), dan yang kedua menambah pendapatan mereka dengan cara menjalankan bisnis mereka masing-masing.
Acara kemudian dilanjutkan dengan simulasi perencanaan bisnis yang dipandu oleh Hayyan (putra kedua Murniati). Pada sesi ini, Hayyan membagikan pengalamannya berjualan bakso buatannya sendiri selama tinggal di Inggris dan dilanjutkan membuka kedainya sendiri di Bogor (Tamanni Shop) sebagai inspirasi bagi anak-anak untuk mulai berani merencanakan bisnisnya sendiri. Setelah itu Anak-anak diajak untuk merencanakan bisnis mereka masing-masing, dimulai dengan estimasi biaya (modal awal), biaya produksi, sampai ke harga penjualan untuk memperoleh keuntungan.
Beranjak ke rangkaian acara selanjutnya, anak-anak diajak untuk menciptakan produk atau kreasi mereka sendiri dari barang-barang bekas seperti kardus, koran bekas, sedotan dan gelas plastik setelah sebelumnya mendapatkan materi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan pemanfaatan barang-barang bekas yang dipandu oleh Layyina (putri pertama Murniati). Layyina juga menceritakan peranan Kawasan Perumahan Sentul City dalam hal penanggulangan sampah dan menjadikan kawasan itu zero waste.
Motivasinya luar biasa, diluar dugaan tanpa banyak dibimbing anak-anak bisa menciptakan kreasi-kreasi (produk) yang sangat kreatif. Mayoritas kelompok anak laki-laki menciptakan mobil-mobilan, perahu, pesawat terbang bahkan mobil tank yang semuanya berbahan kardus dan atau gelas plastik. Sedangkan anak-anak perempuan lebih memilih untuk menciptakan karya-karya yang cantik yang biasa dipergunakan sehari-hari seperti pot bunga lengkap dengan bunganya, bingkai foto, pernak-pernik, dan yang paling mengejutkan ada kelompok yang berhasil menciptakan lemari pakaian dari bahan kardus. Acara hari pertama kemudian diakhiri dengan memajang seluruh karya anak-anak pada tempat yang telah disediakan.