Wapres Kiai Ma’ruf Prihatin Atas Kekerasan terhadap Muslim India
Jakarta (SI Online) – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengaku prihatin atas tindak kekerasan yang dilakukan kelompok Hindu terhadap Muslim di India. Ia berharap kejadian serupa tidak terjadi di negara lain.
“Kita prihatin masih ada hal seperti itu. Apa yang terjadi di India itu sangat memprihatinkan kita semua,” ucap Wapres Kiai Ma’ruf usai menghadiri The 3rd International Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX) 2020 di JCC Senayan Jakarta, Sabtu 29 Februari 2020, seperti dilansir ANTARA.
Sebagai informasi, kerusuhan di India dalam beberapa hari terakhir dipicu oleh pengesahan undang-undang Citizenship Amendment Bill (CAB), yang merugikan umat Islam oleh Perdana Menteri Naredra Modi.
UU tersebut mendapat protes dari masyarakat beragama Islam di India dan berujung pada tindak kekerasan oleh aparat setempat. Sedikitnya 38 orang dilaporkan meninggal dunia dan 200 orang lebih menderita luka-luka akibat peristiwa tersebut.
Sebelumnya Kiai Ma’ruf Amin juga menyebut radikalisme dan Islamofobia dapat menyebabkan terjadinya konflik antarumat beragama di suatu negara. Karena itu Pemerintah berupaya meningkatkan kerukunan di kalangan masyarakat.
“Jadi, kelompok dari Islam kita ingin jangan ada lagi radikalisme di kalangan Islam; tapi juga jangan ada lagi Islamofobia seperti yang berkembang di Barat. Ini potensi-potensi konflik,” kata dia.
Untuk menghindari terjadinya konflik antarumat beragama, kata Kiai Ma’ruf, perlu ditingkatkan lagi penyebarluasan narasi-narasi kerukunan dari berbagai tokoh lintas agama.
“Kita coba membangun teologi kerukunan secara global dan membangun narasi-narasi keagamaan yang mencerminkan kerukunan,” tuturnya.
Kiai Ma’ruf mengatakan, Indonesia akan menggagas pertemuan tokoh lintas agama internasional untuk menciptakan kerukunan antarumat beragama, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Indonesia ingin membangun kerukunan antarumat beragama di seluruh dunia. Oleh karena itu, kita bercita-cita ingin membangun pertemuan tokoh-tokoh agama dunia,” ujar Kiai Ma’ruf.
red: farah abdillah