DPR: Jangan Ada Tindakan Represif kepada Warga yang Ingin Shalat Ied di Lapangan
Jakarta (SI Online) – Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto meminta agar aparat tidak melakukan tindakan represif kepada umat Islam yang melaksanakan salat Idulfitri secara berjamaah di lapangan terbuka.
“Jika saja nanti satu Syawal 1441 H, ada warga atau umat kita ingin tetap salat di lapangan atau di rumah, mohon kiranya kami dari DPR mengharapkan tidak ada tindakan represif dari aparat keamanan, tidak ada pembubaran ataupun namanya secara kekerasan,” kata Yandri di Jakarta, Jumat (22/5/2020).
Yandri ingin aparat keamanan dapat melakukan dialog secara terbuka, hal tersebut perlu dilakukan agar tidak menimbulkan permasalahan baru.
“Oleh karena itu, kami juga dari zona hijau kalau ada yang mau salat, saya kira tidak perlu dibubarkan,” jelas Yandri.
Politisi PAN itu pun membandingkan soal keluhan masyarakat terkait dengan mall dan pasar yang masih buka dan ramai dikunjungi oleh warga masyarakat.
“Karena juga banyak keluhan dari masyarakat, kenapa mal pada buka, dan dibiarkan buka dari jam 11 sampai jam 10 malam pasar penuh, walaupun kita memang harus satu kata corona adalah musuh kita bersama,” katanya.
Untuk itu Yandri berharap bagi masyarakat di kawasan hijau menggelar salat Ied agar tidak ada tindakan represif dari pihak Kepolisian.
“Mohon kiranya mohon tidak dibubarkan, atau tidak ada tindakan represif polisi, tentara, lurah, camat, bupati, walikota, dan sebagainya,” ujarnya.
red: a.syakira