Hukum Mati Penghina Nabi!
Menurut syariat Islam, hukuman bagi siapapun yang menghina dan menistakan Nabi Muhammad Saw adalah eksekusi mati.
Dunia terbelalak. Sepuluh kru tabloid yang selama ini terus menistakan Nabi Muhammad Saw, Charlie Hebdo, dieksekusi mati dengan berondongan tembakan oleh dua orang bersaudara Said Kouachi dan Cherif Kouachi, Rabu, 7 Januari 2015 di Paris, Perancis. Sepuluh orang kru itu mati dengan membawa slogan mereka “kebebasan berekspresi”. Selain mereka, turut terbunuh adalah dua orang polisi Perancis.
Serangan gemilang itu dilakukan pada pukul 11.30 siang waktu Paris dengan membawa pistol dan Kalasnikov. Salah satu korban tewas adalah pemimpin redaksi Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier yang lebih dikenal dengan nama Charb. Korban tewas lain adalah para kartunis yang dikenal dengan panggilan Cabu, Tignous dan Wolinski.
Stephane Charbonnier diketahui sudah beberapa kali mendapat ancaman pembunuhan akibat sejumlah publikasi majalah ini yang kerap menghina Islam. Selama ini, Stephane hidup dalam pengawalan ketat aparat keamanan.
Tabloid Charlie Hebdo memang dikenal kerap menerbitkan kartun-kartun satir yang oleh umat Islam dianggap sebagai bentuk pelecehan atau serangan. Tabloid ini terbit sejak 1970, mendapat inspirasi namanya dari tokoh kartun Amerika Charlie Brown. Sejak awal majalah ini diterbitkan untuk “meledek” selebriti, politisi bahkan agama.
Pada 2006, Charlie Hebdo menjadi target utama kelompok-kelompok Islam setelah mencetak ulang 12 kartun Nabi Muhammad yang sempat diterbitkan harian Denmark Jyllands-Posten.
Salah satu kartun menampilkan sebuah bom yang ditempatkan dalam sebuah surban memicu protes di negara-negara Muslim. Namun, redaksi majalah ini selalu berkilah bahwa apa yang mereka lakukan adalah bagian dari kebebasan berekspresi.
“Sejak karikatur Nabi Muhammad diterbitkan, majalah ini terus mendapatkan ancaman,” kata Richard Malka, kuasa hukum majalah Charlie Hebdo, kepada radio RTL.
“Kami hidup di bawah ancaman selama delapan tahun. Memang ada perlindungan namun mereka tak berdaya melawan penyerang yang membawa Kalashnikov,” tambah Malka.
Sebenarnya, Charlie Hebdo bukanlah media yang cukup besar. Tirasnya hanya sekitar 30.000 eksemplar tiap pekan dan kini mengharapkan donasi agar majalah ini bisa tetap terbit.