Pentolan Separatis Benny Wenda Bentuk Kabinet, Nama-nama Menteri Tidak Dirilis
Jakarta (SI Online) – Pentolan separatis Papua Barat, Benny Wenda, dan komplotannya mengaku telah mengumumkan pembentukan kabinet sebagai bagian dari pemerintahan sementara.
Wenda, yang sampai saat ini bersembunyi di Oxford, Inggris, merupakan pemimpin kelompok separatis teroris United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Kelompok itu mengaku telah mendirikan pemerintahan sementara versi mereka sendiri pada bulan Desember tahun lalu, dengan Wenda sebagai presiden sementara.
Sekarang, kelompok itu telah membentuk kabinet dengan 12 departemen termasuk Kementerian Urusan Luar Negeri dan Pertahanan.
Ke-12 departemen ala Benny Wenda dan komplotannya itu antara lain: Departemen Luar Negeri, Departemen Lingkungan dan Kebijakan Hijau Negara, Departemen Dalam Negeri, Departemen Hak Semua Makhluk dan Keadilan, Departemen Urusan Politik, Departemen Urusan Indonesia, Departemen Urusan Melanesia, Departemen Urusan Wanita, Departemen Sosial dan Budaya, Departemen Kepolisian, Departemen Pertahanan, dan Departemen Keuangan
Wenda mengatakan departemen-departemennya bekerja di bawah tanah untuk merusak aturan Indonesia dari dalam provinsi Papua Barat.
“Kami bergerak menuju pembentukan negara baru di dalam Papua Barat berdasarkan prinsip hak asasi manusia dan perlindungan lingkungan,” kata Benny Wenda kepada Pacific Beat bagian dari ABC.net.au, Senin (3/5/2021).
“Hak semua makhluk akan menjadi inti agenda kabinet baru kami. Prioritas nomor satu kami adalah memastikan kelangsungan hidup orang-orang kami dan budaya kami serta lingkungan kami,” ujarnya.
“Cukup sudah dan dunia harus mendukung otoritas alternatif di Papua Barat,” katanya.
Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya perseteruan antara kelompok separatis dan pasukan keamanan Indonesia, setelah pemerintah Indonesia menyatakan separatis Papua sebagai kelompok teroris.
“Kita perlu meyakinkan dunia, khususnya saudara dan saudari kita di Pasifik. Kami berhasil melobi di Kepulauan Pasifik mengakui perjuangan kami,” klaim Wenda.
Meski telah mengumumkan pembentukan kabinet Pemerintah Sementara Papua Barat sejak 30 April lalu, namun Wenda tidak merilis nama-nama menteri pengisi 12 kabinet bentukannya. Alasannya takut ditindak oleh pemerintah Indonesia.
“Karena represi politik yang hebat dari rezim Indonesia, nama-nama menteri kabinet tidak dirilis,” lanjut ULMWP.
red: fathullah fr.