Jenderal Tertinggi AS Ngaku Kalah Perang di Afghanistan
Washington (SI Online) – Jenderal tertinggi Pentagon, Mark Milley, terus terang mengakui kekalahan Amerika Serikat (AS) dalam perang 20 tahun di Afghanistan.
“Jelas, jelas bagi kita semua, bahwa perang di Afghanistan tidak berakhir seperti yang kita inginkan, dengan Taliban berkuasa di Kabul,” kata Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Milley, di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Parlemen, Rabu (29/09), yang dilansir AFP, Kamis (30/9/2021).
“Perang adalah kegagalan strategis,” katanya lagi kepada komite yang mendengar tentang penarikan pasukan AS dari Afghanistan dan evakuasi yang kacau dari Kabul.
“Itu tidak hilang dalam 20 hari terakhir atau bahkan 20 bulan,” kata Milley.
“Ada efek kumulatif dari serangkaian keputusan strategis yang mundur,” lanjut jenderal yang jadi penasihat militer utama Presiden Joe Biden.
Presiden Biden-lah yang memerintahkan diakhirinya kehadiran pasukan AS selama 20 tahun di Afghanistan.
“Setiap kali Anda mendapatkan beberapa fenomena seperti perang yang kalah—dan itu telah terjadi, dalam arti kami menyelesaikan tugas strategis kami untuk melindungi Amerika dari al-Qaeda, tetapi tentu saja keadaan akhir jauh berbeda dari yang kami inginkan,” ucap Milley.
“Jadi, setiap kali fenomena seperti itu terjadi, ada banyak sekali faktor penyebabnya,” katanya. “Dan kita harus mencari tahu itu. Banyak pelajaran yang didapat di sini.”
Milley menyebutkan sejumlah faktor yang bertanggung jawab atas kekalahan AS karena hilangnya kesempatan untuk menangkap atau membunuh pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden di Tora Bora segera setelah invasi AS ke Afghanistan pada 2001.
Dia juga mengutip keputusan tahun 2003 untuk menyerang Irak, yang menggeser pasukan AS dari Afghanistan.”Yang tidak secara efektif berurusan dengan Pakistan sebagai tempat perlindungan (Taliban),” katanya.