Dua Tahun Jokowi-Ma’ruf, Bukhori: Pandemi Belum Hilang, Utang Meningkat
Jakarta (SI Online) – Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyebut capaian vaksinasi menjadi catatan yang menonjol di bidang kesehatan selama dua tahun masa pemerintahan Presiden Jokowi-Ma’ruf.
Anggota Fraksi PKS DPR RI Bukhori mengingatkan pemerintah agar tidak jemawa. Dirinya mengatakan itu sudah merupakan tanggung jawab pemerintah untuk membereskan masalah kesehatan akibat kelalaiannya di awal merespons risiko wabah di Tanah Air.
Anggota Komisi Kebencanaan DPR ini melanjutkan Indonesia belum sepenuhnya aman dan terbebas dari virus Covid-19, maka terlalu dini apabila pemerintah mengklaim pihaknya berhasil tangani pandemi.
“Jangan menepuk dada terlalu dini. Itu memang sudah kewajiban pemerintah menyelesaikan masalah akibat gagap di awal, sehingga tidak perlu ada glorifikasi,” kata Bukhori dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/10).
Melansir Worldometers per 24 Oktober 2021, total kasus di Indonesia sejak awal pandemi telah mencapai 4,2 juta kasus. Angka ini menempatkan Indonesia bertengger di urutan ke-14 dunia sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi.
Selain itu, angka kematian di Indonesia akibat virus Covid-19 menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara, yakni mencapai 143.176 kematian.
Menyusul Indonesia terdapat Filipina dengan kasus kematian sebanyak 41.793. Selanjutnya Malaysia dengan 28.354 kasus diikuti oleh Vietnam, Thailand, dan Myanmar masing-masing sebanyak 21.673 kasus dan 18.000-an kasus. Sementara, Singapura dan Brunei hanya mencatat 300 dan 80 kasus kematian.
“Virus Covid-19 telah menelan banyak korban jiwa di Indonesia sejak awal pagebluk. Tercacat, angka kematian di Tanah Air adalah yang paling tinggi bila dibandingkan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara,” papar Bukhori.
“Rakyat telah membayar harga terlalu mahal akibat inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi. Sungguh tidak etis menepuk-nepuk dada dengan tangan berlumur darah,” tegasnya.
Masih soal catatan di tahun kedua pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, anggota Komisi VIII DPR RI ini juga mengkritik sikap pemerintah yang kukuh mengerjakan sejumlah megaproyek seperti pembangunan sepur cepat Jakarta-Bandung dan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan di tengah kondisi pandemi.