Tiga Perguruan Tinggi Muhammadiyah Masuk 200 Kampus Terbaik Asia 2021 Versi UniRank
Yogyakarta (SI Online) – University Ranking (UniRank) telah merilis “2021 Top 200 Universities in Asia” atau 200 Universitas Terbaik se-Asia tahun 2021.
Dari Indonesia, 23 kampus masuk dalam daftar tersebut. Dari 23 Universitas tersebut, 18 di antaranya merupakan perguruan tinggi negeri (PTN) dan lima lainnya adalah perguruan tinggi swasta (PTS).
Tiga PTS berasal dari Muhammadiyah yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS, peringkat 157), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM, peringkat 182), dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY, peringkat 199).
Pemeringkatan UniRank tahun ini ialah perguruan tinggi yang terakreditasi resmi di setiap negara.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengapresiasi capaian tiga PTM besar tersebut, pada setiap pemeringkatan berbagai kategori internasional selalu ada dari PTM yang masuk.
“Harapannya bertambah dari PTM lainnya seperti Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara, dan Univetsitas Muhammadiyah yang besar lainnya. Ke depan Universitas Aisyiyah Yogyakarta diharapkan dapat menyusul,” tutur Haedar pada Kamis (27/01).
Haedar menuturkan, dalam meraih berbagai penghargaan seperti itu sungguh tidak mudah dan tidak dapat dicapai secara instan, tapi melalui kerja keras yang berkelanjutan dalam usaha meningkatkan kualitas caturdarma secara simultan.
“Karenanya jangan menganggap penghargaan tersebut sebagai formalitas dan seolah hadiah hiburan, semuanya merupakan hasil perjuangan panjang dan menggambarkan kualitas dan kemajuan dari PTM tersebut,” imbuh Haedar.
Haedar juga mengatakan, penghargaan dari pihak luar secara objektif itu juga tidak perlu dinihilkan dengan pola pikir tentang fungsi kampus dalam kaitan daya kritis terhadap kekuasaan, sebab selain pandangan seperti itu cenderung menempatkan kampus dalam relasi politik, juga bila tidak dikelola dengan baik maka akan membawa kampus pada situasi politisasi.
“Kampus-kampus PTMA sudah berjalan dalam garis Kepribadian dan Khittah Muhammadiyah dalam memerankan fungsi Caturdarma Perguruan Tinggi,” tegas Haedar.