Begini Arahan Habib Rizieq Soal Pilih Parpol dan Pemimpin
Jakarta (SI Online) – Imam Besar Habib Rizieq Syihab memberikan panduan yang sederhana bagi umat Islam dalam memilih partai politik dan pemimpin dalam pemilihan umum.
Arahan Habib Rizieq itu disampaikan dalam sebuah pengajian di Markaz Syariah, Petamburan, Jakarta Pusat, yang diunggah melalui kanal YouTube IBTV.
Partai politik, kata Habib, termasuk dalam hizbullah atau hizbusyaitan, tergantung pada perjuangan partai tersebut. Jika parpol memperjuangkan ajaran Allah maka ia dapat disebut hizbullah.
Sementara bila mereka menetang syariat Alllah, menentang ajarab Islam, bahkan menghina, mengerdilkan dan memusuhi Islam maka partai tersebut bisa disebut hizbusyaitan.
“Bagaimana partai di Indonesia? nilai saja sendiri. Banyak yang hizbullah atau hizbusyaithan. Kalau banyak hizbusyaitan artinya yang ada di sekitar kita banyak najis,” kata Habib Rizieq menanggapi pertanyaan seorang pengasuh pondok pesantren di forum pengajian tersebut, dikutip Jumat (09/12/2022).
Namun, kata Habib, tidak diperbolehkan juga menggeneralisir bahwa semua yang disekitar kita itu najis. “Nggak boleh kita ‘ta’mim’ begitu,” peringatnya.
Terkait pemilihan pemimpin, baik dalam konteks Pilkada, Pilpres maupun Pileg, Habib mengatakan hendaknya umat Islam memilih orang baik yang ingin menegakkan kebaikan.
Orang yang dipilih itu bukanlah pendusta, pengingkar janji, penipu, pengkhianat, penjahat dan bukan orang yang memushi Islam.
“Kalau kita tahu dia orang yang taat menjalankan Islam, pilih jangan ragu,” kata Habib.
Sebaliknya, jika orang yang hendak dipilih itu ternyata penggemar film porno, koruptor, partai yang mengusung adalah partai yang memushui ulama, maka umat Islam jangan sampai memilihnya.
“Partai yang manapun tenggelamkan kalau partai-partai tersebut merugikan Islam dan umatnya. Saya rasa jelas, prinsip saya dari dulu nggak berubah, kita nggak melihat partainya atau orangnya, tapi kita lihat kualitas calon atau partai itu bagaimana terhadap Islam,” jelas Habib.