Kritik Acara Konser dan Hiburan, Imam Masjidil Haram Ditangkap
Riyadh (SI Online) – Aparat keamanan Kerajaan Saudi Arabia menangkap dan menahan seorang imam dan penceramah terkemuka di Masjidil Haram, Makkah, Syekh Saleh al-Taleb. Penangkapan terjadi setelah ceramahnya mengritik pertemuan publik antara perempuan dan lelaki non-muhrim dalam konser dan acara hiburan lainnya.
Kelompok advokasi Prisoners of Conscie, yang memantau dan mendokumentasikan penangkapan para pengkhotbah dan ulama Arab Saudi, mengatakan pada Ahad bahwa Syekh Saleh al-Taleb ditangkap setelah dia menyampaikan ceramah tentang kewajiban dalam Islam untuk berbicara menentang kejahatan di depan umum.
Media Timur Tengah, Khaleej, melaporkan bahwa dalam ceramahnya, Taleb, yang juga melayani sebagai hakim di Makkah, mencemooh pembauran lelaki dan perempuan yang bukan mahram dalam konser dan acara hiburan lainnya.
Meskipun tidak ada kritik langsung terhadap keluarga Kerajaan Arab Saudi dalam ceramahnya, kerajaan dalam beberapa bulan terakhir telah melonggarkan hukum tentang kehadiran perempuan di acara-acara publik.
Pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penangkapan Taleb. Beberapa jam setelah penangkapannya, kedua akun Twitter Taleb yang berbahasa Inggris dan Arab dinonaktifkan.
“Kami mengonfirmasi penangkapan Imam (Masjidil) Haram Syekh Dr Saleh al Taleb, dan dikatakan bahwa alasan penangkapan adalah ceramah tentang melakukan kejahatan dan kewajiban dalam Islam untuk menentang hal itu di depan umum!,” tulis kelompok Prisoners of Conscie via akun Twitter-nya, @m3takl_en.
Yahya Assiri, seorang aktivis hak asasi manusia (HAM) Saudi yang berbasis di Inggris, mengatakan kepada Al Jazeera, “pihak kerajaan melihat semua orang yang berpengaruh dan hadir di tempat kejadian”.
“Bahkan mereka yang tetap diam atau berjanji setia kepada negara, bahkan mereka yang telah menghimpun otoritas dan inisiatif mereka, ini tidak aman,” katanya, yang dilansir Kamis (23/8/2018).
Sejak Mohammed bin Salman, juga dikenal sebagai MbS, menjadi Putra Mahkota Saudi pada Juni 2017, puluhan imam, aktivis hak-hak perempuan dan anggota keluarga kerajaan yang berkuasa telah ditahan.
Di antara mereka yang ditangkap adalah ulama Islam terkemuka Salman al-Awdah, Awad al-Qarni, Farhan al-Malki, Mostafa Hassan dan Safar al-Hawali.
Al-Awdah dan al-Qarni, yang memiliki jutaan pengikut di media sosial, ditangkap September lalu dan dituduh memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, sebuah kelompok yang dinyatakan Arab Saudi sebagai organisasi teroris.